Salin Artikel

Pasien Covid-19 di RS Harapan Kita Melonjak Tajam Sepekan Ini, 33 Pasien Masuk dalam Sehari

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Barat, melonjak tajam dalam sepekan terakhir.

Hal ini disampaikan Koordinator Pelayanan Medik RS Jantung Nasional Harapan Kita, dr Isman Firdaus.

"Seminggu lalu mulai lonjakan. Tiga minggu lalu itu pasien masuk hanya satu-dua orang, tiba-tiba seminggu ini mulai banyak," kata Isman melalui sambungan telepon.

Isman menjelaskan, lonjakan tertinggi terjadi pada tiga hari lalu di mana 33 pasien baru masuk dalam satu hari.

"Seminggu ini mulai banyak, awalnya delapan pasien, lalu bertambah menjadi 10 orang, lalu 12, lalu 16 orang. Sempat paling tinggi tiga hari lalu itu 33 pasien," jelas Isman.

Dengan demikian, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di RS Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Barat, menyentuh angka 68 persen.

"BOR pasien Covid-19 sudah 68 persen dari 44 kasur yang tersedia untuk skenario saat ini," jelasnya.

Sebagian besar pasien Covid-19 yang dirawat di sana merupakan pasien yang memiliki penyakit jantung. Rata-rata gejala yang ditunjukkan merupakan gejala berat.

"Karena kita RS khusus jantung, jadi pasien kita banyak pasien jantung. Jadi, pasien jantung yang terkena Covid-19 itu memiliki gejala berat lantaran penyakit jantungnya," jelas dia.

Beberapa pasien terpapar Covid-19  sudah ada yang dipulangkan untuk melanjutkan isolasi mandiri (isoman) di rumah.


"Karena mereka adalah pasien jantung yang terkena Covid-19, maka mereka dirawat 4-5 hari hingga jantungnya bagus. Jika masih positif, maka dipulangkan untuk melakukan isoman. Asal minum obat jantung yang bagus," jelas dia.

Meski demikian, terdapat beberapa pasien lain yang kalah dalam peperangan melawan penyakit jantungnya di saat positif Covid-19.

Pada periode lonjakan Covid-19 awal tahun ini, ada tiga pasien Covid-19 di RS Harapan Kita yang meninggal dunia.

"Lantaran kebetulan dia sedang Covid-19, jadi dilaporkan Covid-19. Namun, secara penyebabnya, pasien meninggal karena penyakit jantung," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/03/18305301/pasien-covid-19-di-rs-harapan-kita-melonjak-tajam-sepekan-ini-33-pasien

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke