Salin Artikel

Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Dugaan Eks Kadispora Tangsel Intimidasi Wartawan

Intimidasi itu diduga dilakukan Entol Wiwi Martawijaya yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tangerang Selatan.

Adapun Wiwi kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Tangsel.

SP3 itu tercantum dalam nomor surat B/326/II/RES.1.24./2022/Reskrim SP.Tap/22/II/RES.1.24./2022/Resor Tangerang Selatan.

"SP3 benar sudah kami lakukan. (Penyidikan dihentikan karena) tidak memenuhi unsur pidana," ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Aldo Primananda Putra saat dikonfirmasi, Sabtu (12/2/2022).

Menurut Aldo, pihaknya telah melakukan gelar perkara dan telah memanggil Wiwi sebagai terlapor.

Akan tetapi, kata dia, tidak ditemukan unsur kekerasan dalam kejadian yang terekam kamera itu.

Wiwi dinilai langsung merangkul Yudi setelah hendak mengacungkan tangannya ke arah Yudi lantaran emosi mengenai pemberitaan yang beredar tentang dirinya.

"Kami juga sudah melakukan mekanisme gelar perkara, sudah kami lihat dari kesesuaian keterangan para saksi, kemudian dari petunjuk di video kami lihat kok di situ," pungkasnya.

Adapun Wiwi diduga mengintimidasi wartawan di depan Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangsel pada 22 Juni 2021.

Wiwi diduga mengintimidasi wartawan lantaran kesal ditanyakan soal kasus korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tangsel.

Warta Kota melaporkan, peristiwa itu terjadi saat Wiwi keluar dari Gedung Kejari Tangsel usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi tersebut.

Awak media yang berada di lokasi kemudian menghampiri Wiwi guna meminta keterangan perihal pemeriksaan yang dijalaninya.

Wiwi tidak menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan dan justru berniat memukul salah seorang wartawan di dekatnya.

Peristiwa itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 5 detik. Tampak Wiwi menunjuk setiap awak media, menanyakan nama jurnalis yang dicarinya.

"Yang mana namanya si Yudi, Yudi Babeh mana, gua sikat ini sekarang," kata Wiwi sembari mengepalkan tangan ke arah wartawan yang dicarinya.

Saat dikonfirmasi, Wiwi mengaku melakukan hal itu lantaran kesal dengan pemberitaan yang ditulis Yudi, khususnya terkait dengan kasus korupsi tersebut.

"Saya emosi karena berita yang tendensius dan tidak benar ini. Karena si Yudi tidak pernah konfirmasi terkait berita itu, meski hanya lewat WA, maupun telepon, apa lagi langsung," kata Wiwi.

Sementara itu, Yudi mengatakan bahwa dia selalu mengonfirmasi berita menyangkut Dispora Tangsel kepada Wiwi dengan melakukan wawancara.

"Bagaimana enggak konfirmasi, selama ini saya selalu mengonfirmasi di hadapan, di doorstop gitu. Di doorstop itu dihadiri banyak wartawan di ruang terbuka," kata Yudi.

Yudi kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polres Tangsel. Wiwi pun diperiksa Polres Tangsel pada 23 Agustus 2021.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/12/16302441/polisi-hentikan-penyidikan-kasus-dugaan-eks-kadispora-tangsel-intimidasi

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke