Salin Artikel

Truk Pengangkut Sampah Kesulitan Mengakses Area Sekitar Tanggul Laut Cilincing

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Cilincing Muhammad Andri mengatakan, keterbatasan akses bagi truk pengangkut sampah menjadi persoalan di RW 004 dan 015, Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara.

Akibatnya, warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar area tanggul laut NCICD untuk membuang sampah karena tidak ada ada layanan lembaga pengelola sampah (LPS).

"Aksesnya melalui tanah warga, warganya tidak berkenan tanahnya dilewati," kata Andri kepada wartawan, Jumat (25/2/2022).

"Ya karena lokasi ini tadinya laut, memang tidak ditempatkan tempat sampah, LPS. Karena LPS dilayani ke Jalan Raya Cilincing," tutur dia.

Andri menuturkan jalan masuk ke RW 004 dan 015 sangat sempit dan sulit untuk dilalui truk pengangkut sampah. Lebar jalur ke lokasi hanya cukup untuk satu kendaraan.

"Kalau ke sini kan lebih sulit truk kebersihan masuk, jadi kalau dibuat LPS pun pengangkutannya akan terhambat," ujar Andri.

Menurut dia, dalam beberapa hari belakangan ini, warga yang bermukim di tempat yang dilalui truk pengangkut sampah mengeluh.

Namun, mau tidak mau, truk harus tetap lewat untuk mengangkut sampah yang sudah menggunung di sekitar tanggul laut NCICD.

"Beberapa hari ini saja dia komplain terus truk sampah lewat tanahnya, tapi kan truk harus masuk. Kalau tidak masuk bagaimana angkut sampahnya?" kata dia.

Sementara itu, Andri mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah membuatkan jalur lain melalui Pangkalan Pasir.

Namun, jalur tersebut belum sampai ke ujung daerah RW 04. Pembangunan jalan tersebut bersifat darurat, artinya tidak termasuk bagian proyek tanggul lauat NCICD, seperti halnya jalan inspeksi.

"Pembangunannya masih darurat, tapi bisa dilewati kendaraan," kata dia.

Sebelumnya Andri mengatakan, sebelum ada tanggul laut, pelayanan sampah warga dilakukan oleh petugas kebersihan RW, sedangkan tempat pembuangan sampah (TPS) ada di Jalan Raya Cilincing.

"Jadi dilayani petugas kebersihan yang gerobak. Kalau dibilang tidak ada tempat pembuangan ya mungkin ada beberapa warga yang tidak mau mengumpulkan ke petugas kebersihan RT dan RW," kata Andri.

Oleh karena itu, ia berharap Kementerian PUPR menyelesaikan pembangunan yang belum dilaksanakan di area tanggul, dalam hal ini adalah jalan inspeksi serta ruang terbuka hijau (RTH).

Pasalnya, lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga tersebut merupakan bagian dari proyek tanggul laut NCICD yang sedang dibangun Kementerian PUPR.

Apalagi, kata dia, tanggul tersebut juga sudah akan tersambung dalam waktu yang tidak akan lama.

"Kami minta Kementerian PUPR untuk segera menuntaskan pembangunan ini karena tanggulnya sebentar lagi sudah tersambung. Tolong segera dilengkapi jalur hijau dan jalan inspeksinya," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/25/16523601/truk-pengangkut-sampah-kesulitan-mengakses-area-sekitar-tanggul-laut

Terkini Lainnya

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke