Salin Artikel

Ramai Dibahas di Twitter, Ini Cerita Para Warga yang Terbantu oleh BPJS Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tengah ramai dibahas di Twitter. Pasalnya ada warganet yang mengetwit BPJS Kesehatan tidak berguna dan pelayanannya buruk.

Twit itu pun langsung mendapat respons dari warganet lainnya. Mayoritas menilai keberadaan BPJS Kesehatan sangat membantu mereka. Sebabnya biaya kesehatan terutama bagi pasien dengan penyakit kronis sangatlah mahal.

Sebagian warga Jakarta pun turut merasakan manfaat dari BPJS Kesehatan. Salah satunya ialah Faiz, warga yang tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur.

Sekitar setahun terakhir ia rutin menggunakan layanan BPJS Kesehatan lantaran anaknya mengidap talasemia. Sebagai pasien talasemia, anaknya harus secara rutin kontrol ke dokter dan menjalani transfusi darah.

"Terbantu banget. Biaya pengobatan talasemia gede banget soalnya. Obatnya aja Rp 1 juta-an per botol. Belum biaya transfusi, cek darah, dokter, dan selainnya," ujar Faiz kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Ia menyadari, proses rujukan awal sebagai peserta BPJS Kesehatan cukup merepotkan karena harus melalui sistem yang berjenjang dari fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga ke rumah sakit (RS) tipe A.

Ditambah pula, petugas sering meminta fotokopi berkas. Masa berlaku rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama pun hanya berlaku tiga bulan. Ia lantas harus mengurus rujukan baru setiap tiga bulan agar anaknya bisa berobat di RS tipe A.

Namun semua itu menurutnya sebanding dengan uang yang digelontorkan negara lewat BPJS Kesehatan untuk membantu pengobatan buah hatinya.

Hal senada dirasakan pula oleh Gunawan, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Tahun lalu, almarhum ayahnya mengidap komplikasi stroke, gagal ginjal, dan jantung. Berkat BPJS Kesehatan, ayahnya bisa mendapatkan perawatan. 

Sebagai peserta iuran mandiri kelas dua, Gunawan menilai premi BPJS Kesehatan yang ia bayarkan tiap bulan untuk ayahnya setimpal dengan perawatan yang didapat.

"Soalnya kalau enggak di-cover kayaknya saya enggak sanggup bayar. Soalnya Bapak komplikasi juga. Ada stroke, gagal ginjal, dan jantung," tutur Gunawan.

Kendati demikian, pelayanan BPJS Kesehatan bukan tanpa catatan. Faiz dan Gunawan juga merasakan kekurangan dari pelayanannya dan berharap dapat ditingkatkan.

Faiz mengatakan ia masih mengalami perlakuan diskriminasi lantaran menggunakan BPJS Kesehatan. Menurut dia, masih ada RS yang mendahulukan pasien yang membayar secara pribadi ketimbang peserta BPJS Kesehatan.

"Jadi mindset kalau peserta BPJS orang susah atau cuma nyusahin aja itu harus dibuang jauh sama manajemen RS. Terus kalau ada peserta BPJS yang mau langsung berobat di RS jangan dipersulit, harus nunggu kondisinya gawat dulu lah. Jangan seperti itu," ucap Faiz.

Senada, Gunawan pun mengharapkan layanan BPJS Kesehatan lebih baik ke depannya, terutama dalam durasi perawatan. Sebab beberapa kali pasien BPJS Kesehatan dipulangkan terlebih dahulu setelah tiga hari dirawat meskipun belum sembuh benar.

"Masukannya jangan  tiga hari (dirawat) pasien dipulangkan. Kalau bisa sampai puas. Terus jangan nunggu kronis baru dikasih transfusi darah atau yang lainnya. Kalau memang kronis harusnya bisa lebih dari tiga hari dirawat," ujar Gunawan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/25/16595461/ramai-dibahas-di-twitter-ini-cerita-para-warga-yang-terbantu-oleh-bpjs

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke