JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta akan menelusuri kasus tahu berformalin yang ditemukan saat dilakukan pengecekan kandungan takjil di Jalan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pada kasus ini, BPOM akan mencari siapa produsen tahu tersebut.
"Ya kita akan telusuri mereka ambil bahan tahunya dari mana, akan kita telusuri barang-barang berbahaya yang masuk ke pasar," kata Kepala BPOM Jakarta Susan Gracia Arpan di Pasar Takjil Bendungan Hilir, Rabu (13/4/2022).
Menurut Susan, takjil dengan kandungan formalin sangat berbahaya bagi kesehatan dan tubuh manusia.
"Bisa terjadi iritasi lambung, untuk jangka panjang bisa terjadi kanker jadi makanya kita banyak melakukan edukasi bekerja sama dengan dinas-dinas (terkait)," ungkapnya.
Selain itu, BPOM Jakarta akan memberikan pembinaan terhadap pedagang yang terbukti menjual makanan dengan kandungan berbahaya.
Pada kesempatan wawancara terpisah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting menyatakan, makanan dengan kandungan berbahaya tersebut langsung di dimusnahkan jajarannya.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi makanan yang mengandung zat berbahaya dijual kepada masyarakat," kata Bakwan.
Sebelumnya diberitakan, BPOM Jakarta bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengecek kandungan takjil di Jalan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu.
BPOM Jakarta mengambil 55 sampel makanan di pasar takjil tersebut.
Hasilnya, BPOM Jakarta menemukan takjil yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan BPOM.
"Jadi relatif aman, hanya memang ada dua yang tidak memenuhi persyaratan," ucap Susan.
Susan mengatakan, dua makanan tersebut mengandung formalin dan pewarna tekstil Rhodamin B, berdasarkan hasil pemeriksaan di mobil laboratorium keliling milik BPOM Jakarta.
Kandungan formalin ditemukan pada tahu aci, sedangkan es pacar cina yang berwarna merah mengandung Rhodamin B.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/13/19200291/bpom-jakarta-akan-telusuri-produsen-yang-pasok-tahu-berformalin-untuk