Salin Artikel

Jelang Lebaran, Harga Tiket Bus di Terminal Jatijajar Naik Rp 30.000 dari Harga Normal

DEPOK, KOMPAS.com - Harga tiket bus di Terminal Jatijajar, Tapos, Depok, mengalami kenaikan di pertengahan bulan Ramadhan tahun 1443 hijriah.

Koordinator Tata Usaha Terminal Jatijajar, Dudi Marsudi mengatakan, kenaikan harga tiket bus di sejumlah perusahaan otobus (PO) di Terminal Jatijajar naik hingga Rp 30.000 dari harga normal.

Kenaikan tarif tiket tersebut juga diprediksi bakal terus naik signifikan menjelang Lebaran.

"Soal kenaikan harga tiket ada juga, kemarin dicek masih berkisar Rp 20.000-30.000 untuk kenaikannya. Tapi sekarang mungkin naik agak lebih besar lagi harganya," tutur Dudi dalam keterangannya, Senin (18/4/2022).

Dalam wawancara terpisah, Hadi selaku marketing perusahaan otobus (PO) antarkota antarprovinsi (AKAP) Sinar Jaya mengatakan, sejak 14 April 2022, telah menaikkan harga tiket Rp 30.000 dari harga normal.

Bahkan, kata dia, bakal ada kenaikan harga tiket secara bertahap.

Dia pun mencontohkan, perjalanan untuk bus kelas eksekutif dari Terminal Jatijajar menuju Pekalongan, Jawa Tengah sebelumnya dikenakan tarif Rp 100.000, saat ini menjadi Rp 130.000 per tiket.

"Kalau (perjalanan) Pekalongan, Jateng normalnya dikenakan tarif Rp 100 ribu, naik Rp 30.000 menjadi Rp 130.000 berlaku sampai 21 April 2022," ujar Hadi.

Namun, kata dia, pada 22 April 2022 mulai berlaku tarif baru dengan perjalanan yang sama yakni, sebesar Rp 250.000 hingga H-1 lebaran.

"Berlaku tarif baru pada tanggal 22 April hingga lebaran menjadi Rp 250.000 untuk perjalanan ke Pekalongan," ujar Hadi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/18/19313811/jelang-lebaran-harga-tiket-bus-di-terminal-jatijajar-naik-rp-30000-dari

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke