Salin Artikel

Capaian Vaksinasi di Depok Masih di Bawah Target, Satgas Covid-19 Ungkap Penyebabnya

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok masih berupaya melakukan percepatan capaian vaksinasi ketiga atau booster Covid-19 kepada masyakat.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, setelah melihat kasus harian Covid-19 di wilayahnya mencapai di atas 200 kasus dalam dua hari terakhir.

"Untuk kasus Covid-19, sekarang dalam dua hari ini di atas 200 kasus jadi cukup tinggi dengan kasus aktif lebih dari 3.600 kasus," kata Dadang saat dikonfirmasi, Jumat (29/7/2022).

Namun, kenaikan kasus harian Covid-19 tak membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 meningkat.

"Tapi untuk BOR (bed occupancy rate) di rumah sakit masih terkendali, karena mereka tanpa gejala. Jadi karena warga secara imunitas saat ini cukup baik," ujar Dadang.

Kendati demikian, Dadang mengaku capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster masih minim sehingga dirinya mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi booster.

Berdasarkan data Dinas Kesahatan (Dinkes) Kota Depok pada Kamis (28/7/2022), capaian vaksinasi dosis ketiga atau pelengkap baru menyentuh angka 494.063 atau 30,62 persen dari target sasaran 1.613.557 dosis.

"Untuk vaksin booster baru mencapai sekitar 31 persen, jadi masih banyak yang belum booster," kata Dadang.

Dadang mengungkapan dua kemungkinan yang membuat pencapaian vaksinasi booster masih di bawah target yang telah ditentukan.

"Satu kemungkinannya sudah di vaksin di wilayah lain, yang tidak melaporkan ke Dinkes Depok," kata Dadang.

Selain itu, ia menilai virus Covid-19 telah dianggap biasa oleh masyarakat yang mengakibatkan mereka enggan melakukan vaksinasi.

"Kadang warga sudah terbiasa dengan merasa covid-19 biasa aja, ada seperti itu," ujar Dadang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/29/13071831/capaian-vaksinasi-di-depok-masih-di-bawah-target-satgas-covid-19-ungkap

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke