Salin Artikel

Riwayat Pengaduan di Balai Kota, Dimulai Ahok, Ditiadakan Anies, Dihidupkan Kembali Heru

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana menghidupkan kembali pengaduan langsung masyarakat di Balai Kota DKI.

Hal itu disampaikan Heru saat tiba di Balai Kota DKI usai dilantik sebagai Pj Gubernur pada Senin (17/10/2022). Sistem pengaduan langsung itu akan dibahas oleh Heru dan jajarannya pada hari ini, Selasa (18/10/2022).

Adapun pengaduan langsung di Balai Kota DKI dimulai kali pertama oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun di era eks Gubernur DKI Anies Baswedan, pengaduan langsung tersebut ditiadakan dan diganti dengan pelaporan via aplikasi Jaki.

Berikut rangkuman perjalanan pengaduan langsung di Balai Kota yang dimulai oleh Ahok dan kini dihidupkan kembali oleh Heru.

Dimulai Ahok

Saat Ahok menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden, ia mempersilakan masyarakat datang langsung ke Balai Kota untuk mengadu.

Pada 2016, Ahok menyediakan meja pengaduan khusus di teras Balai Kota. Sejak saat itu lah banyak warga Jakarta berdatangan ke Balai Kota untuk megadukan masalahnya. Namun ada pula warga yang datang hanya untuk bersalaman dan berfoto dengan Ahok.

Teras Balai Kota pun selalu ramai setiap pukul 07.00-10.00. Ketika itu lah warga terkadang mencegat Ahok untuk mengadu langsung atau atau sekadar bersalaman dan berfoto.

Ahok kerap menerima langsung aduan masyarakat. Ia juga dibantu sejumlah stafnya. Aduan yang masuk lalu diarahkan ke sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Masyarakat yang datang mengadu juga disuguhi teh dan kopi.

Era Sumarsono

Saat Ahok dan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat mencalonkan diri dan berkampanye di Pilkada DKI 2017, Jakarta dipimpin oleh Pj Gubernur DKI Sumarsono. Oleh Sumarsono, meja pengaduan itu tetap dipertahankan.

Hanya, meja pengaduan di era Sumarsono cenderung sepi. Padahal Sumarsono kerap hadir untuk menerima aduan warga. Tak jarang meja aduan tersebut kosong.

ketika Ahok selesai dari masa cuti kampanye dan kembali bekerja, meja pengaduan di teras Balai Kota kembali ramai.

Era Djarot

Djarot menggantikan Ahok menjadi Gubernur DKI setelah mantan Bupati Belitung Timur itu tersangkut kasus penodaan agama. Di era Djarot memimpin, sistem pengaduan langsung di Balai Kota tetap dipertahankan.

Djarot pun berinovasi dengan membagi meja aduan menjadi beberapa klaster, di antaranya ialah klaster pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

Djarot seringnya tak menerima langsung aduan masyarakat seperti Ahok. Aduan biasanya diterima oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Ditiadakan Anies

Saat Anies memimpin ibu kota, ia hanya sebentar menjalankan sistem pengaduan langsung dengan datang ke Balai Kota. Namun akhirnya sistem itu ditiadakan. Anies beralasan tak mudah bagi sebagian orang untuk datang langsung ke Balai Kota karena jarak yang jauh.

Anies kemudian membuat sistem pelaporan warga melalui aplikasi Jaki. Di sana, warga bisa melaporkan berbagai masalah yang kemudian akan ditindaklanjuti dinas terkait.

Dihidupkan kembali Heru

Sistem pengaduan langsung di Balai Kota rencananya akan dihidupkan kembali oleh Heru. Pada penerapannya, pengaduan warga itu akan berlangsung pada Senin-Kamis dan beroperasi mulai pukul 07.30 WIB-08.30 WIB.

Kata Heru, pihak yang akan menerima pengaduan itu berasal dari kelima pemerintahan kota administratif di DKI Jakarta.

Pihak asisten Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta yang akan mengatur pihak penerima pengaduan. Usai menerima pengaduan, lanjut Heru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mendiskusikannya.

"Setelah itu, membawa apa yang didiskusikan oleh masyarakat di sini (di) pengaduan dan nanti akan dibawa ke wilayahnya masing-masing dan didiskusikan," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/18/07385661/riwayat-pengaduan-di-balai-kota-dimulai-ahok-ditiadakan-anies-dihidupkan

Terkini Lainnya

KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke