Salin Artikel

Posko Bantuan STB di Kota Tangerang Hanya untuk Pengecekan, Bukan Pendaftaran

“Iya bukan (tempat pendaftaran),” kata Hendra di Hotel Novotel, Kota Tangerang, Jumat (4/11/2022).

Hendra menjelaskan, posko respons cepat STB di sana hanya dipergunakan untuk mengecek apakah nama-nama warga terdaftar sebagai penerima STB atau tidak.

Penerima STB sudah didata dan disurvei lebih dahulu oleh RT, RW hingga struktur di atasnya. Data itu sudah didapatkan jauh sebelum siaran TV analog resmi diganti menjadi TV digital pada 2 November 2022.

“Sudah ada data-datanya. Jadi (di posko) tidak bisa mendaftar, bisa mengecek apabila bantuan rumah tangga miskin tersebut sudah terdaftar,” ujarnya.

Sebagian besar warga mengira bahwa posko tersebut merupakan tempat mendaftar untuk bisa menerima bantuan STB.

Namun, ada juga yang datang untuk menanyakan bagaimana instalasi pemasangan STB, pembelian STB bisa didaerah mana saja, dan banyak hal.

Posko respons cepat penanganan bantuan set top box (STB) di Kota Tangerang dilaksanakan selama tiga hari, yakni 2-4 November 2022.

Sejumlah warga terlihat mendatangi lokasi itu di hari terakhir ini. Mereka berdatangan dan mengantre di tempat duduk yang telah disiapkan oleh petugas.

Terlihat beberapa warga tersebut membawa tas, dan ada pula yang membawa lembaran fotokopi KTP masing-masing.

Salah satu warga bernama Kuswadi (45) datang ke posko tersebut sejak pagi hari.

Namun, karena dirinya tidak membawa fotokopi KTP, ia pulang kembali ke rumahnya dan melakukan beberapa pekerjaan lain.

Akhirnya dia kembali lagi ke posko pada sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu para petugas masih istirahat, sehingga registrasi atau area pengecekan penerima STB belum dibuka ketika Kuswadi dan tiga orang lainnya tiba siang itu.

Kuswadi bercerita bahwa dia mengetahui kabar pembagian STB gratis dari tontonan di kanal YouTube, iklan di media sosial, dan pemberitaan media massa.

“Iya saya tahu ada bagi-bagi STB gratis ini bukan dari RT, RW ataupun lurah, bukan,” kata Kuswadi saat dijumpai di lokasi, Jumat.

Setelah petugas datang, satu per satu warga, termasuk Kuswadi, bergantian duduk di hadapan petugas.

Mereka menunjukkan lembaran kertas yang mereka bawa. Petugas kemudian sibuk memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) warga ke laptop yang ada di antara mereka.

Ada warga yang terdaftar dan ada warga yang datang tetapi tidak terdaftar sebagai penerima STB

Lantas, saat tiba giliran Kuswadi, ia dinyatakan masuk daftar penerima STB tersebut.

Kuswadi pun senang, tetapi harus menunggu pihak ketiga, yakni salah stasiun swasta yang akan membagikan STB tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/04/17210001/posko-bantuan-stb-di-kota-tangerang-hanya-untuk-pengecekan-bukan

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke