Salin Artikel

Trotoar Margonda Jadi Parkiran dan Tempat Usaha, B2W Indonesia: Harus Ada Regulasi yang Jelas

DEPOK, KOMPAS.com - Komunitas Bike to Work Indonesia mewanti-wanti Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera mempersiapkan regulasi yang jelas untuk menangani penyalahgunaan fungsi trotoar.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Komunitas Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima dalam diskusi publik yang digelar Urban Policy pada Selasa (29/11/2022), dengan tema "Benarkah Depok Butuh Trotoar?".

Menurut Fahmi, hal itu pekerjaan rumah Pemkot Depok dalam menangani penyalahgunaan fungsi trotoar Margonda yang saat ini masih direvitalisasi.

"Kalau nantinya diokupasi oleh kendaraan bermotor atau lahan parkir dari ormas-ormas di Depok, ini jadi PR (pekerjaan rumah) baru juga untuk Pemerintah Kota Depok," kata Fahmi dalam pemaparannya, Selasa.

Dikatakan Fahmi, Pemkot Depok memiliki jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hingga Dinas-dinas, yang dapat menangani persoalan itu.

Akan tetapi, penindakannya harus dibarengi dengan regulasi yang jelas dalam menangani penyalahgunaan fungsi trotoar tersebut.

"Banyak komponen Pemerintah Kota Depok lainnya, untuk buat regulasi yang jelas kalau memang Undang-Undang tidak cukup bisa diupayakan dengan perda atau pakai SK dari Kelapa Dinas," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, persoalan pengendara yang parkir sembarangan hingga pedagang yang berjualan di atas trotoar Jalan Margonda Raya, Depok menjadi masalah yang tak pernah terselesaikan.

Bahkan saat sedang direvitalisasi, trotoar tersebut tak juga steril. Padahal, revitalisasi trotoar tersebut ditujukan untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat parkir atau berjualan.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di Jalan Margonda Raya pada Jumat (28/10/2022) sekitar pukul 14.15 WIB, terlihat dua mobil terparkir di atas trotoar Margonda yang masih dalam tahap revitalisasi.

Bahkan, terdapat juga beberapa motor berjejer di trotoar itu.

Dua mobil itu terparkir di dua lokasi yang berbeda. Satu mobil parkir tepat di depan percetakan Anugerah Printshop, sedangkan mobil lainnya di dekat Jalan Kober.

Melihat permasalahan itu, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengaku sedih karena masih banyak masyarakat yang memarkirkan kendaraan dan berjualan di trotoar.

"Ya saya sangat sedih kepada masyarakat yang memanfaatkan trotoar untuk kepentingan pribadinya baik untuk parkir, untuk dagang, apalagi trotoarnya baru dibetulin," kata Imam setelah menghadiri acara Depok Wedding Expo di Pesona Square, Jumat (28/10/2022).

Pria yang kerap disapa IBH itu mengaku kasihan kepada para pejalan kaki lantaran harus bersaing dengan kendaraan.

Padahal, pejalan kaki yang seharusnya menikmati trotoar yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

"Kasihan masyarakat pejalan kaki di lingkungan trotoar itu harus bersaing dengan motor dan mobil," kata IBH.

Kendati demikian, Imam mengimbau agar seluruh masyarakat tak menggunakan trotoar untuk kepentingan pribadinya, seperti parkir dan bisnis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/29/18171071/trotoar-margonda-jadi-parkiran-dan-tempat-usaha-b2w-indonesia-harus-ada

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke