Salin Artikel

Polisi Selidiki Kasus Pengendara Motor Remas Payudara Perempuan di Depok

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, polisi telah mengecek lokasi kejadian.

"Jadi sejak kejadian viral di medsos adanya 'begal' payudara wanita yang sedang jalan pagi dan anggota kami sudah turun ke lapangan untuk mengecek informasi," kata Yogen saat dikonfirmasi, Kamis.

Setelah mengindentifikasi nomor kendaraan pelaku, Yogen berujar, polisi langsung menelusuri pemilik kendaraan tersebut.

"Terutama (pemilik) motor yang digunakan sudah kami temui, ternyata motor tersebut sudah dijual dari pemilik lama ke pemilik baru," ujar Yogen.

Dikatakan Yogen, korban yang merupakan pegawai swasta itu telah melaporkan kejadian tak mengenakkan tersebut ke Polres Metro Depok.

"Tadi korban sudah buat LP, kini prosesnya masih dalam tahap penyidikan," kata Yogen.

Adapun seorang wanita diremas payudaranya oleh pengendara motor yang tak dikenal di Jalan Jambu 5, Perumnas Depok 1, pada Kamis pagi.

Aksi pelaku terekam kamera CCTV rumah warga dan videonya viral setelah diunggah di akun Instagram @infodepok_id.

Dalam video itu, terlihat seorang wanita berjaket warna merah jambu sedang berjalan kaki di jalan tersebut.

Tak lama kemudian, seorang pria yang mengendarai sepeda motor matik warna biru bernomor polisi B 6877EGW memepet korban dari sebelah kanan.

Pria tersebut kemudian mengulurkan tangannya ke arah payudara korban dan langsung bergegas melarikan diri.

"Baru terjadi tadi pukul 07.48 WIB, aksi begal payudara di Jalan Jambu 5, Perumnas Depok 1. Aksi terekam jelas CCTV," demikian keterangan unggahan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/01/19093631/polisi-selidiki-kasus-pengendara-motor-remas-payudara-perempuan-di-depok

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke