Salin Artikel

Polemik Relokasi SDN Pondok Cina 1 dan Pembangunan Depok yang Margonda-sentris

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok masih ngotot untuk membangun masjid agung di bekas lahan SDN Pondok Cina 1 yang hendak direlokasi.

Sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Minggu (11/12/2022) kemarin mendatangi sekolah yang terletak di Jalan Margonda itu untuk mengosongkan bangunan.

Kendati demikian, kedatangan petugas Satpol PP untuk mengosongkan bangunan sekolah diadang oleh para orang tua siswa yang masih menuntut kejelasan sekolah baru bagi anak-anak mereka usai direlokasi.

Akhirnya, Satpol PP batal mengosongkan bagunan SDN Pondok Cina 1 di Margonda. Para murid kembali belajar di SDN Pondok Cina 1 pada Senin (12/12/2022) hari ini.

Adapun Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Sadar (SD) Disdik Kota Depok Wawang Buang menyebut lahan bangunan SD Negeri Pondok Cina 1 sudah beralih fungsi, dari yang semula untuk pendidikan lalu menjadi rumah ibadah.

Wawang mengatakan bahwa sosialisasi alih fungsi lahan sudah dilakukan sejak Agustus 2022 lalu.

"Sosialisasi setelah alih fungsi lahan itu kan memang sudah ada sejak tanggal 26 Agustus, nah itu seluruh tokoh masyarakat, lurah, lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), orangtua sudah dilibatkan dalam undangan," ujar Wawan di SDN Pondok Cina 1, Minggu (11/12/2022).

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut dijelaskan bahwa seluruh murid SDN Pondok Cina 1 akan dimerger dengan tiga sekolah sekaligus.

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Depok, N Lienda Ratnanurdianny menyebut, pihaknya memang diperintahkan untuk mengosongkan dan memusnahkan aset SDN Pondok Cina 1.

Pengosongan aset SDN Pondok Cina 1 dilakukan seiring dengan penggantian fungsi lahan tersebut.

"Kenapa pemusnahan aset itu harus dilakukan, karena aset atau bangunan ini berdiri diatas lahan yang sudah beralih peruntukkannya, dari peruntukannya pendidikan menjadi ke masjid," sebut dia.

Margonda-sentris

Menyikapi hal tersebut, pengamat tata kota Nirwono Yoga pun menilai Pemkot Depok sangat Margonda-sentris dalam mengembangkan dan membangun kotanya.

Sebab, bukan kali ini saja Pemkot Depok memprioritaskan pembangunan di Jalan Margonda yang menjadi pusat perekonomian Kota Depok. Sebelumnya, pembangunan trotoar juga diprioritaskan di Jalan Margonda.

Padahal ada banyak kawasan selain Margonda yang butuh dibangun dan dikembangkan oleh Pemkot Depok menjadi pusat perekonomian baru.

Karena itu ia mengingatkan Pemkot Depok agar tak hanya membangun wilayah Margonda yang sudah sangat padat. Menurut Yoga, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sebaiknya juga dilakukan di wilayah Depok lainnya yang membutuhkan.

"Pemkot Depok sudah saatnya refocusing arah pembangunan kota Depok bergeser keluar Margonda-sentris. Depok bukan hanya Margonda," kata Yoga saat dihubungi, Minggu (11/12/2022).

Ia mengatakan masih banyak wilayah selain Margonda yang membutuhkan pembangunan agar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Depok. Ia pun meyakini warga Depok selain di wilayah Margonda menginginkan pembangunan intensif.

Menurut Yoga, salah satu kawasan yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Depok selain Margonda ialah Cinere.

"Selain itu kawasan Sawangan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan kota Tangerang Selatan, serta kawasan sekitar dan sepanjang koridor jalan tol di Depok juga potensial untuk dikembangkan," ujar Yoga.

"Intinya Pemkot Depok harus membangun kotanya sesuai dengan arahan yang ada dalam Rencana dan Tata Ruang Kota Depok," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/12/11205181/polemik-relokasi-sdn-pondok-cina-1-dan-pembangunan-depok-yang-margonda

Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke