Salin Artikel

Soal Konser Dewa 19 di JIS, Penonton: Penampilan Bagus Tertutup Kurangnya Kesiapan Infrastruktur

JAKARTA, KOMPAS.com - Konser Dewa 19 yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu (4/2/2023) dikeluhkan para penonton.

Pengalaman yang tak mengenakkan dialami Baladewa dan Baladewi --sebutan untuk penggemar band Dewa 19-- hingga acara rampung dilaksanakan.

Kendati penampilan band legendaris itu memuaskan hati penonton, rupanya infrastruktur JIS dianggap tak siap untuk menampung puluhan ribu orang.

"Konser yang penampilannya bagus tertutup dengan kesiapan infrastruktur yang kurang. Ya pada akhirnya jadi ketutup penampilan itu," kata salah satu penonton bernama Dian (32) kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Sebelum konser Dewa 19 dimulai, Dian mengaku memegang tiket milik temannya. Setelah sampai di lokasi konser, Dian masuk ke area dalam JIS terlebih dahulu melalui pintu timur. Pintu ini dikhususkan bagi mereka yang menumpang commuter atau bus transjakarta dari Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran dan tamu VIP.

"Ketika saya sudah masuk mau kasih tiket ke teman agak susah, karena teman saya enggak naik commuter," ujar Dian.

"Dia harus masuk lewat pintu barat, tapi saya kasih tiketnya itu enggak bisa lewat pintu barat, karena peraturannya kalau yang sudah masuk enggak boleh keluar lagi," sambungnya.

Alhasil, Dian harus memberikan tiket konser Dewa 19 kepada temannya melalui pintu selatan. Setelah memberikan tiket itu, teman Dian pun harus kembali lagi ke pintu barat JIS.

"Di dalam stadion yang saya lihat kalau secara umum JIS bagus, cuma kalau dibandingkan sama sebelahnya masih kelihatan timpang. Masih banyak perbaikan infrastruktur sarana prasarana yang dibangun," kata Dian.

Tetap antre saat konser selesai

Dian juga terpaksa mengantre selama satu jam untuk keluar dari kawasan JIS usai konser berlangsung. Dia mengaku harus berdesak-desakkan dengan puluhan ribu orang, yang ingin keluar dari area stadion.

"Bayangin aja orang yang nonton konser sudah capek, selesai itu terus masih harus ribet nyari kendaaraan online yang susah banget," ungkapnya.

"Enggak ada juga tempat sekitar JIS untuk penonton duduk-duduk dulu," imbuh Dian.

Padahal, lanjut Dian, arus lalu lintas kala itu sangat padat. Mobil, motor, hingga bus transjakarta memenuhi setiap sudut jalan. Penonton juga harus mengantre untuk menumpangi bus yang disediakan oleh promotor menuju kantong parkir di

"Di GBK kalau selesai nonton masih bisa melipir di trotoar yang bagus dan ini di JIS enggak ada. Bisa bayangin udah capek, pulangnya susah jadi kesannya jadi capek banget," ucap Dian.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/07/06390991/soal-konser-dewa-19-di-jis-penonton-penampilan-bagus-tertutup-kurangnya

Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke