Salin Artikel

Anak Perempuan yang Dianiaya Ibunya di Depok Jalani Operasi, Kondisinya Terus Membaik

DEPOK, KOMPAS.com - Anak Perempuan berinisial RA (14), yang ditelantarkan dan dianiaya oleh ibunya, kini telah menjalani operasi debridement.

Operasi itu dilakukan guna menyembuhkan luka bakar di bagian tubuh RA, yang disebabkan terkena siraman air panas.

RA menjalani operasi debridement di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok pada Senin (6/2/2023) siang.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian mengatakan, meski telah dioperasi, RA masih perlu dirawat di RSUD Depok.

"Korban saat ini masih dirawat di RSUD Depok, dalam kondisi yang kemarin sudah dilakukan operasi dari jam 13.00 hingga jam 14.00 WIB, kondisinya sudah mulai membaik," kata Eko di Mapolrestro Depok, Selasa (7/2/2023).

Eko mengungkapkan, alasan RA harus menjalani operasi debridement karena luka bakar yang dideritanya sudah dua hari tanpa pengobatan.

Selain itu, luka bakar di punggung RA juga sempat menempel dengan baju yang dipakainya.

"Penyampaian dari dokter yang merawat, operasinya pembersihan luka bakar korban. Karena mengingat luka bakar tersebut sudah dua hari," ujar Eko.

Meski kondisi RA pasca-operasi membaik, Eko mengatakan, psikologis pada diri korban masih terganggu. Sebab, RA masih belum bisa diajak berkomunikasi.

"Masih traumanya, (RA) tidak mau bicara, agak takut kalau ketemu orang apalagi dengan yang enggak dikenal, dia enggak mau ketemu,"ujarnya.

Sebagai informasi, RA ditemukan warga di RT RT 001 RW 003, Depok, Pancoran Mas, pada Sabtu (4/2/2023).

Ketua RT setempat bernama Abdi Rahman mengatakan, RA diduga merupakan korban penelantaran.

Kepada Ardi, RA mengaku awalnya ia diantarkan ibunya untuk tinggal di rumah kakek dan neneknya di Kampung Belimbing.

Namun, RA hanya diantarkan dan diturunkan oleh ibunya di pelintasan rel kereta, Jalan Raya Dewi Sartika.

"Awalnya dia datang pertama kali dibawa orangtua kandungnya, dianterin naik motor dibawa ke pintu kereta, dia disuruh tinggal di rumah kakek dan neneknya," ujar Abdi.

Namun, alamat yang dicari RA ternyata sudah tak ditempati kakek dan neneknya sehingga dirinya luntang-lantung.

Bahkan, RA sempat bermalam di emperan toko.

"Akhirnya anak itu telantar. Malam pertama, dia tidur di ruko-ruko di pinggir rel. Akhirnya dia datang ke kampung saya," kata Abdi.

RA yang saat ditemukan sudah mengalami luka bakar di tubuhnya itu kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok sejak Minggu (5/2/2023).

Direktur Utama RSUD Kota Depok, Devi Maryori mengatakan, luka bakar yang dialami korban sekitar 27 persen.

Luka bakar itu tersebar mulai dari punggung hingga kaki RA.

"Luka (bakar) di bagain punggung, kemudian di paha kaki kiri dan ada di kanan sedikit. Luka bakar 27 persen," kata Devi.

Selain itu, di wajah RA juga terdapat luka lebam yang diduga akibat dipukul.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/07/15403821/anak-perempuan-yang-dianiaya-ibunya-di-depok-jalani-operasi-kondisinya

Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke