Hanifah dan Fahrul adalah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023). Jasad mereka ditemukan berpelukan, Sabtu (4/3/2023).
"Yang baru boleh dibawa pulang hari Minggu (5/3/2023) itu kakaknya Lidya (18). Fahrul namanya. Saya datang kemari hari ini untuk menjemput ibunya," ungkap Junaedi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin.
Menurut dia, pihak rumah sakit belum mengizinkan Junaedi dan Lidya menjemput Hanifah lantaran proses tes DNA masih berlangsung.
Setelah tes dinyatakan selesai, pihak keluarga baru boleh menjemputnya. Namun, belum diketahui waktu pasti tes DNA selesai.
"Saya minta tolong ke RS Polri untuk boleh dikeluarinlah (Hanifah), kasihan udah tiga hari di sini, sedangkan (jasad) anaknya udah pulang duluan," kata Junaedi.
"Kasihan lihatnya, ibaratnya kayak anaknya udah pulang, tapi ibunya enggak diajak pulang," sambung dia.
Lidya, anak Hanifah dan adik Fahrul, turut menuturkan kekecewaannya terhadap pihak rumah sakit.
Sebab, niatnya untuk membawa pulang ibu dan kakaknya berbarengan terhambat proses tes DNA yang dinilainya terlalu lama.
"Katanya harus nunggu dan bersabar. Orang rumah sakit bilangnya cuma sabar. Saya udah bilang, saya harus nunggu berapa lama lagi. Apakah seminggu atau 10 hari?" tutur Lidya.
Saat ini, pihak keluarga hanya bisa menunggu kabar selanjutnya dari RS Polri terkait waktu pengambilan jenazah Hanifah.
Telah teridentifikasi
Fahrul merupakan satu dari tiga jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang sudah teridentifikasi.
Sementara itu, dua jenazah lainnya yang sudah teridentifikasi adalah Muhammad Bukhori (41) dan Iriana (61).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Fahrul berhasil diidentifikasi melalui sidik jarinya.
"Sudah berhasil teridentifikasi dua jenazah dari hasil sidik jari," kata Dedi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/06/12315171/jasad-ibu-anak-ditemukan-berpelukan-usai-kebakaran-plumpang-kini-jenazah