Salin Artikel

Dishub Tangsel Ubah Kebijakan Sistem Satu Arah, Hanya Diberlakukan Pagi Hari

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan mengubah sistem kebijakan satu arah (SSA).

SSA dari simpang Buaran Serpong, simpang Viktor, simpang Muncul dan simpang Bundaran Tekno kini hanya diberlakukan di pagi hari.

Pada dua hari pertama sejak diberlakukan pada 2 Maret 2023, kebijakan tersebut diterapkan pagi dan sore.

Perubahan tersebut untuk mengevaluasi kembali peraturan SSA.

"Kaitan dengan Sistem Satu Arah. Pelaksanaan pagi tetap berjalan dari jam 6 pagi sampai 9 pagi," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tangsel Arif Afwan Taufani saat dikonfirmasi, Rabu (8/3/2023).

"Untuk yang sore, kami Dinas Perhubungan masih mengevaluasi kembali pelaksanaannya," tambah dia.

Dengan perubahan itu, kondisi lalu lintas di empat simpang Tangsel dapat dilalui seperti kondisi normal.

"Ya artinya untuk sore harinya sesuai dengan kondisi semula, yaitu dua arah," ucap Arif.

Arif belum mengetahui sampai kapan perubahan itu diterapkan.

"Mudah-mudahan secepatnya sudah ada kembali hasilnya seperti apa, nanti kami informasikan kembali," imbuh dia.

Sebelumnya, warga Tangerang Selatan mengeluhkan sistem satu arah (SAA) di Simpang Buaran, Viktor, Muncul dan Bundaran Tekno yang dimulai pada 2 Maret lalu.

Dari sejumlah video yang tersebar di media sosial, terjadi kemacetan di beberapa titik hingga wilayah perkampungan akibat SSA.

"Iya aduh kalau pagi di sini macet banget," ujar Naufal, warga yang berdagang di sekitar Bundaran Tekno saat ditemui Kompas.com di Simpang Bundaran Tekno, Tangsel, Selasa (7/3/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/08/16252011/dishub-tangsel-ubah-kebijakan-sistem-satu-arah-hanya-diberlakukan-pagi

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke