Salin Artikel

Korban Kebakaran Senen Dapat Bantuan Makan dan Selimut dari Beberapa Pihak

Bantuan tersebut dikirimkan beberapa pihak yang terdiri dari Dinas Sosial DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Puskesmas, serta Palang Merah Indonesia (PMI).

"Bantuan kami dari pihak kelurahan, kecamatan, Pemda DKI ada, Dinas Sosial. Ada berupa makanan yang diterima oleh korban, itu satu hari tiga kali makan, ada juga selimut," ujar Christo saat ditemui di lokasi pengungsian, Museum Kebangkitan Nasional, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).

Bantuan tersebut kata dia, akan terus diberikan selama masa tanggap darurat atau 10 hari, sejak kebakaran kemarin.

"Itu (bantuan) selama masa tanggap darurat, kurang lebih 10 hari," terang dia.

Selain Makan dan Selimut, bantuan yang diberikan juga berupa air bersih, matras untuk tidur, serta alat mandi untuk para pengungsi.

"Kita bantu juga dengan air bersih, matras tidur, kebutuhan mandi juga ada," imbuhnya.

Sebelumnya, Warga yang terdampak kebakaran di kawasan padat penduduk Jalan Prapatan 2 RT 006/005, Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (13/3/2023) siang diizinkan mengungsi ke Museum Kebangkitan Nasional.

“Warga dievakuasi ke Pos RW. Kebetulan, ketua RW kami minta bantuan ke Gedung Kebangkitan Nasional, Museum Stovia. Itu kan ada pintu yang langsung bisa dibuka, berdekatan dengan sekretariat RW,” ujar Ketua RT 006/005 Maria Gertrudis Sapuro kepada Kompas.com.

Maria mengaku belum bisa menjabarkan spesifik berapa warga yang harus dievakuasi.

“Untuk saat ini masih berantakan, masih semrawut. Tapi, dari Stovia menyediakan tempat (bagi warga). Sudah saling berkoordinasi dengan lurah, RW, dan RT. Kalau memang membutuhkan tempat, bisa mengungsi (ke sana),” ujar dia.

Untuk diketahui, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan bahwa dugaan sementara dari kebakaran ini adalah korsleting listrik dari kipas angin yang lupa dimatikan.

“Hingga akhir operasi, terdapat sebanyak 16 damkar yang akhirnya dikerahkan untuk bantu padamkan api. Operasi (pemadaman) dimulai pada pukul 12.23 WIB dan selesai pada pukul 14.08 WIB. Ada sebanyak lima rumah terbakar dan tujuh rumah yang terdampak,” ujar Asril.

Berdasarkan keterangan Asril, ada sebanyak 15 keluarga yang menjadi korban kebakaran ini, totalnya sebanyak 81 jiwa.

Tidak ada korban jiwa, tetapi ada satu korban ditemukan luka ringan akibat kebakaran ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/14/12410751/korban-kebakaran-senen-dapat-bantuan-makan-dan-selimut-dari-beberapa

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke