Salin Artikel

Keluarga D Bela APA, Sebut "Bisikan" ke Mario Dandy Tak Relevan dengan Kasus Penganiayaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan keluarga D (17) Alto Luger berpendapat, aksi perempuan berinisial APA (20) yang 'membisiki' Mario Dandy Satrio (20) hingga berujung pada penganiayaan brutal D, tidak memiliki kaitan dengan keseluruhan perkara itu.

"Kami dari pihak keluarga (D) merasa, itu ('bisikan' APA kepada Mario) tidak relevan dengan kasus atau tindak pidana yang terjadi," ujar Alto saat dihubungi, Selasa (14/3/2023).

Pihak keluarga D hingga kini masih berpandangan bahwa penganiayaan brutal terhadap D hanya melibatkan tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Mario Dandy sendiri, kekasihnya berinisial AG (15), dan rekan Mario bernama Shane Lukas (19).

Hal itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP), ketiganya diduga kuat merencanakan pertemuan Mario dengan D yang berujung pada aksi penganiayaan brutal.

Selain itu, hanya Mario, Shane Lukas, dan AG yang berada di lokasi penganiayaan.

Alto menambahkan, APA pun dianggap tidak memiliki motif tertentu saat memberitau Mario tentang 'perbuatan tidak baik' D terhadap AG.

"Adanya perencanaan untuk melakukan penganiayaan dari tiga tersangka membuat motif APA menjadi tidak relevan. Sebab apapun itu (yang 'dibisikkan' APA ke Mario), tidak bisa menjustifikasi bahwa dia terlibat atau merencanakan penganiayaan," lanjut Alto.

Oleh sebab itu, pihak keluarga D tidak berniat untuk mendorong agar APA turut ditetapkan sebagai tersangka.

Terlebih, keluarga D tidak pula berniat mencari-cari kesalahan dari sosok APA.

Alto menyebut, keberadaan APA di dalam perkara ini bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan atau dicari tahu lebih jauh karena perannya yang tidak signifikan.

"Bagi kami (keberadaan APA dalam kasus ini) tidak ada persoalan ya. Itu bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan atau harus dikejar perannya di mana," ujar Alto.

"Karena buktinya dia tidak ada di lokasi, dan dia tidak terlibat di dalam perencanaan itu," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, sosok wanita berinisial APA terseret dalam kasus penganiayaan D oleh Mario Dandy Satrio di bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Februari lalu.

Polisi menyebutkan bahwa APA memberitahu Mario bahwa kekasih Mario berinisial AG diduga mendapat perlakuan tidak baik dari D.

Mario yang kesal mendengar informasi tersebut akhirnya merencanakan dan mengeksekusi penganiayaan terhadap D hingga korban tak sadarkan diri berminggu-minggu.

Kuasa hukum APA, Sumantap Simorangkir membantah keterlibatan sang klien dalam kasus penganiayaan D.

Sumantap bahkan mengaku kliennya keberatan apabila dikaitkan dengan penganiayaan yang dilakukan tersangka Mario kepada D.

"Klien kami (APA) tidak mengetahui sama sekali adanya perencanaan dan atau apapun itu tentang kejadian yang telah terjadi dan menjadi viral," kata Sumantap dalam keterangan tertulis, Minggu (12/3/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/15/06000061/keluarga-d-bela-apa-sebut-bisikan-ke-mario-dandy-tak-relevan-dengan-kasus

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke