Salin Artikel

Harga Cabai Rawit di Pasar Pademangan Timur Sempat Rp 90.000, Kini Rp 85.000 Per Kilogram

Salah satu pedagang di pasar tersebut, Indra (30), mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan pokok terjadi pada beberapa hari terakhir.

Namun, menurut Indra, harga cabai rawit pada hari ini, Jumat (24/3/2023), lebih mending daripada kemarin.

"Dari Rp 70.000. Pokoknya naik Rp 10.000. Sekarang Rp 85.000, sempat Rp 90.000 kemarin, dua hari lalu. Sekarang sudah mending," kata Indra saat ditemui di kiosnya pada Jumat.

Indra yang sudah 10 tahun berdagang di Pasar Pademangan Timur, mengatakan bahwa kenaikan harga sering terjadi ketika memasuki hari besar, termasuk Ramadhan.

Tetapi, menurut Indra, ada faktor lain yang menyebabkan harga cabai rawit melonjak tinggi.

"Kayaknya sih, hujan, hujan terus tuh, petani gagal panen, jadi pada rusak," kata Indra.

Selain cabai rawit, Indra yang juga menjual tomat di kiosnya mengatakan bahwa tanaman sayur ini juga mengalami kenaikan harga.

"Tomat dari Rp 10.000 per kilogram, sampai Rp 12.000, sampai Rp 13.000 nih baru kemarin naik Rp 1.000 sampai sekarang," tutur Indra.

Seorang ibu rumah tangga bernama Westi (35) mengeluh karena harga cabai rawit yang ada di pasar-pasar menurutnya tidak relevan.

"Ya mengeluhkan dong pastinya. Saya mah, semua harga yang naik, pasti mengeluh," kata Westi dalam kesempatan yang berbeda.

"Saya itu belanja nyetok. Ke pasar bawa uang Rp 1 juta, biasanya dapatnya banyak banget, uang masih sisa. Tapi ini sisa uang Rp 175.000, dapatnya cuma dikit," tuturnya lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/24/15340581/harga-cabai-rawit-di-pasar-pademangan-timur-sempat-rp-90000-kini-rp-85000

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke