Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, imbauan tersebut dimulai dari adanya literasi anti kekerasan dan sosialisasi terhadap dampak tawuran.
"Literasi anti kekerasan dan memberikan sosialisasi terhadap dampaknya dan tidak memberikan brand positif tempat terjadi Tawuran (menciderai lingkungan tersebut) apalagi bila ada korban," kata Trunoyudo saat dihubungi, Minggu (26/3/2023).
Selanjutnya, pihak kepolisian juga mengimbau untuk memperbanyak kegiatan keagamaan, khususnya untuk mengisi hari libur sekolah di Bulan Ramadhan.
"Eksistensi di kegiatan keagamaan sebagai salah satu solusi ajang adu talent positif seperti mengisi hari libur sekolah bulan ramadhan dengan kegiatan pondok atau santri kilat," ujarnya.
Tak lupa, Trunoyudo mengingatkan masyarakat untuk memberdayakan program polisi RW yang sudah tersedia di seluruh RW di Jakarta maupun di Wilayah Aglomerasi Polda Metro Jaya.
"Berdayakan Polisi RW pada lingkungan RW masing-masing yang dapat memecahkan persoalan secara bersama sama datang, melihat, mendengar, mencatat, dan memberikan solusi," katanya.
"Selain itu adanya peran serta bersama tokoh lingkungan setingkat RW sampai ke atas serta sekolahan dan orang tua paling penting melakukan pengawasan bahkan diperlukan teknologi pengawasan saat ini seperti CCTV," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya melakukan sejumlah langkah untuk mencegah tindakan negatif seperti tawuran yang marak terjadi pada pekan pertama Ramadhan 2023.
Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya telah melakukan langkap preemtif, preventif, dan represif.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/27/03380051/polda-metro-jaya-berikan-imbauan-untuk-cegah-tawuran-selama-bulan