Salin Artikel

Tak Punya Garasi, Pemilik Mobil Rebutan Parkir di Jalan Sukajaya 2 Jelambar

Padahal, jalanan ini hanya selebar tiga meter dan menjadi akses bagi pengendara lain untuk melintas.

Menurut Seto (45), pemilik mobil tak malu berebut lahan parkir liar di depan rumah warga.

"Ada saja yang parkir, jadi beda-beda orang. Pokoknya yang paling cepat, dia parkir di situ," ujar Seto saat ditemui Kompas.com di Jalan Sukajaya 2, Selasa (4/4/2023).

"Jadi rebutan, siapa yang paling pertama parkir di situ ya dia taruh mobil di situ," sambung dia.

Menurut Seto, pemilik mobil yang tak kebagian tempat parkir bahkan nekat memarkirkan kendaraannya di badan jalan. Akibatnya, kendaraan lain sulit melintas.

"Itu parkir di rumah warga, dia juga protes mungkin karena orang yang parkirnya bandel, main taruh begitu saja, ya sudah, mau ngomong apalagi," jelas Seto.

Seto mengaku tak mengetahui siapa saja pemilik mobil yang kerap parkir liar di kawasan itu.

Namun, menurut dia, mereka parkir sembarangan karena tak memiliki garasi di rumahnya sehingga memanfaatkan jalan.

"Kalau ada tempat kosong dia parkir di situ, karena dia kan enggak punya parkiran di rumahnya," imbuh Seto.

Senada dengan Seto, Ketua RT 002 RW 002 Jelambar Baru bernama Kenny (26) mengungkapkan, parkir liar sudah ada sejak lama di kawasan tersebut.

Mobil-mobil yang pemiliknya tak memiliki garasi diparkir berjejer di bahu dan badan jalan.

"Iya dari dulu sih memang begitu, dari awal saya tinggal (di sini), jadi tempat parkir liar," kata Kenny.

Persoalan parkir liar itu sebenarnya sudah dilaporkan ke Kelurahan Jelambar Baru. Namun, laporan itu tak pernah digubris.

Kenny berujar, parkir liar baru ditertibkan setelah adanya cekcok antarwarga pada Senin (3/4/2023).

Bikin warga cekcok

Adapun warga bernama Anto (40) adu mulut karena kendaraannya tak bisa lewat.

Anto, yang terlibat cekcok dengan seorang perempuan, menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Senin malam.

Setelah mengetahui pemilik mobil dari warga sekitar, Anto menghampiri kediaman si pemilik mobil yang parkir sembarangan.

"Saya gedor-gedor rumahnya, bilang 'misi, misi, misi' tiga kali, enggak keluar. Ya saya naik pitamlah, namanya orang pulang kerja, capek habis dinas segala macam," ungkap Anto.

Setelah Anto meminta mobil yang mengahalangi jalan itu dipindahkan, sang pemilik justru menyuruh mobil lain bergeser.

Padahal, menurut Anto, mobil milik perempuan itulah yang menghalanginya untuk berbelok ke arah Jalan Latumenten.

"Terus saya disuruh minta maaf, katanya saya kurang ajar ngomongnya. Kan cuma nada tinggi, memang kurang ajar? Wajar kalau saya ngomong nada tinggi kan dia udah parkir sembarangan," papar Anto.

Anto mengaku sempat melontarkan kata kasar lantaran merasa kesal. Akibatnya, Anto dan perempuan tersebut adu mulut hingga keduanya dilerai oleh warga sekitar.

"Kalau misalkan si ibu itu enggak banyak ngomong, langsung mindahin mobilnya, mungkin kejadiannya enggak kayak gini. Saya cuma biar mobil saya bisa lewat, sudah," sebut Anto.

Perempuan pemilik mobil hitam itu akhirnya memindahkan kendaraannya setelah ditengahi warga. Kini Anto dan pemilik mobil tersebut telah berdamai.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/05/06321431/tak-punya-garasi-pemilik-mobil-rebutan-parkir-di-jalan-sukajaya-2

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke