JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli mengkritik penggunaan jalur sepeda di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, yang justru dijadikan tempat parkir mobil.
"Lajur-lajur sepeda yang dibangun bagus-bagus, malah disalahgunakan pemakaiannya," ujar Taufik melalui pesan singkat, Kamis (13/4/2023).
Karena penggunaan yang tak sesuai fungsinya itu, Taufik menyinggung soal program Dinas Perhubungan (Dishub) DKI yang hendak mengevaluasi keberadaan jalur sepeda di Ibu Kota.
Ia mempertanyakan hasil evaluasi jalur sepeda yang seharusnya dilakukan Dishub DKI Jakarta.
Hingga saat ini, diketahui evaluasi terkait jalur sepeda di Ibu Kota belum diungkap Dishub DKI Jakarta.
"Kalau ditanya, apakah di Jakarta tidak akan ada jalur sepeda lagi? Jawaban Pemerintah Provinsi DKI itu tetap ada. Dan duit anggaran itu untuk evaluasi jalur sepeda, katanya," ucap Taufik.
"Nah, masyarakat menunggu nih. Mana evaluasinya (terhadap keberadaan jalur sepeda)?" imbuh dia.
Dalam kesempatan itu, Taufik juga menyinggung soal perangkat pengaturan lalu lintas berupa stick cone yang digunakan untuk memisahkan jalur sepeda dengan pengendara kendaraan bermotor.
Kata Taufik, banyak stick cone di Jakarta yang sudah rusak.
Di satu sisi, Pemprov DKI justru membiarkan kerusakan stick cone tersebut.
"Banyak pembatas lajur sepeda yang rusak atau dirusak dan tidak ada perbaikan lagi karena memang tidak ada dana pemeliharaan yang dianggarkan," urai Taufik.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pantauan Kompas.com pada 9 April 2023, sederet mobil terpakir di jalur sepeda yang memiliki panjang sekitar 750 meter tersebut.
Setidaknya ada 33 mobil yang terparkir di kedua sisi jalur sepeda Jalan KH Wahid Hasyim ini.
Jalur sepeda di sisi selatan Jalan KH Wahid Hasyim digunakan untuk melaju ke arah barat.
Sementara itu, jalur sepeda di sisi utara jalan tersebut digunakan untuk melaju ke arah timur.
Mobil yang terparkir di fasilitas umum (fasum) tersebut kebanyakan herada di jalur sepeda sisi selatan.
Terdapat pengendara mobil yang menuju ke toko, restoran, atau hotel, yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim, usai memarkirkan kendaraannya di jalur sepeda.
Sebelum memarkirkan kendaraannya di jalur sepeda, pengendara mobil itu memang diarahkan oleh tukang parkir untuk parkir di jalur sepeda tersebut.
Mereka kemudian pergi meninggalkan mobilnya usai parkir di jalur sepeda itu.
Dari 33 mobil itu, terdapat sekitar empat hingga lima mobil di antaranya yang bukan pengendara kendaraan pribadi. Empat-lima mobil itu merupakan taksi.
Berdasarkan pantauan, ada sopir taksi yang sedang berada di dalam kendaraan masing-masing. Mereka tampak seperti menunggu penumpang alias ngetem.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/13/18445791/jalur-sepeda-jadi-parkiran-mobil-pks-dprd-dki-dibangun-bagus-malah