JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, menjalani tes urine, Selasa (18/4/2023).
Kepala Biro Humas Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo mengatakan, pihaknya memilih sopir yang dites secara acak tanpa penyaringan khusus.
"Pemilihannya kami ambil secara acak, sopir yang kendaraannya akan berangkat," ujar dia di lokasi, Selasa.
Tes urine dilakukan oleh BNN melalui kerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polri.
Mereka turut berkomunikasi dengan PO bus untuk mengerahkan para sopir yang tengah berjaga di terminal untuk melakukan tes urine.
Pada Selasa pagi, sudah ada lebih dari 30 sopir bus yang dites. Semuanya dinyatakan negatif penggunaan narkoba.
Meski tes urine dilakukan secara acak, Pudjo membuka peluang bagi masyarakat untuk memberi informasi.
Informasi berkaitan dengan sopir bus di Terminal Kampung Rambutan yang diduga sedang atau telah menggunakan narkoba.
"Kalau ada informasi seseorang diduga menggunakan narkoba, kami juga akan lakukan pemeriksaan," tegas Pudjo.
Jika ada sopir bus yang kedapatan menggunakan narkoba, mereka akan langsung ditangkap.
Selanjutnya, pihak BNN dan Polri akan melacak narkoba yang digunakan oleh sopir untuk mencari tahu apakah narkoba berasal dari jaringan atau tidak.
Kendaraan juga akan ditahan sampai PO bus mendapatkan sopir pengganti.
"Mereka harus cari sopir pengganti. Itu tanggung jawab mereka. Ini menyangkut keselamatan para penumpang," ucap Pudjo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/18/16581461/sopir-bus-akap-di-kampung-rambutan-dites-urine-secara-acak