Salin Artikel

Dinas Dukcapil: 80 Persen Pendatang Baru ke Jakarta Berpendidikan Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin menyebutkan, sebanyak 80 persen pendatang baru ke Ibu Kota itu berpendidikan sekolah menengah atas (SMA) ke bawah.

Berdasarkan tren angka statistik urbanisasi dari luar DKI Jakarta, Budi menyebutkan sekitar 40-50 persen dari pendatang itu berpenghasilan rendah.

Kemudian 20 persen pendatang menempati wilayah rukun warga (RW) yang termasuk kumuh. "Padahal 80 persennya usia produktif," kata Budi, dilansir dari Antara, Selasa (18/4/2023).

Dia mengkhawatirkan bahwa kemudahan pengurusan perizinan kemudian menyebabkan penyalahgunaan kartu tanda penduduk (KTP).

Sebelumnya, Budi sudah memperkirakan Ibu Kota bakal kembali diserbu pendatang baru pada periode mudik tahun ini.

Ia memperkirakan jumlah pendatang baru pascalebaran tahun ini akan bertambah 20-30 persen atau sekitar 36.00-40.000 pendatang.

Untuk itu, kata Budi, Dinas Dukcapil menyusus strategi pendataan bagi warga pendatang dengan mengajak dan mengedukasi untuk tertib administrasi kependudukan bagi warga Jakarta.

Menurut Budi, postur jumlah penduduk yang tidak ideal berpotensi meningkatnya kemiskinan, stunting, pengangguran, transportasi, hingga masalah kriminalitas.

Budi berujar setiap warga yang baru datang dari luar Jakarta diharapkan untuk bisa langsung lapor kepada RT/RW setempat.

"Termasuk iimbauan agar pendatang mempunyai kepastian jaminan tempat tinggal, tempat kerja, keahlian, dan keterampilan," ucap Budi.

Berdasarkan tren setiap tahunnya, kondisi penduduk Jakarta tiap tahunnya selalu meningkat dengan Data penduduk WNI saat ini 11.317.271 sesuai dengan DKB semester II tahun 2022.

Sedangkan penduduk Jakarta setiap tahunnya selalu ada peningkatan termasuk, jumlah pendatang didalamnya pada 2022 sebanyak 151.752 orang, pada 2021 sebanyak 139.740 orang, pada 2020 sejumlah 113.814.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan dan memberikan keamanan dan kenyamanan warga Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/18/20094891/dinas-dukcapil-80-persen-pendatang-baru-ke-jakarta-berpendidikan-rendah

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke