JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bus PO Kramat Djati, Dadang Permana (44) menceritakan, ia baru bisa mudik pada malam takbiran atau malam sebelum Lebaran.
Sebab, sejak sepekan sebelum Lebaran, ia mendapat jadwal untuk tetap bekerja mengejar setoran.
"Keluarga saya semua di Sumedang, nanti Lebaran baru bisa pulang ke sana dari Subang pas malam takbiran," ujar dia di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/4/2023).
Adapun Dadang sudah menjadi sopir bus AKAP selama enam tahun dan kondektur selama 13 tahun.
Sepanjang perjalanan kariernya, ia terkadang menyempatkan diri untuk pulang kampung dari mess para sopir di Subang.
Sebab, meski jarak dari Subang ke Sumedang tidak terlalu jauh, Dadang tidak bisa selalu pulang ke keluarganya.
Jadwal kerjanya sebagai sopir bus AKAP terkadang tidak memungkinkan. Apalagi pada 2021 ketika pandemi Covid-19 masih parah.
"Tahun 2021 itu pas lagi parah-parahnya pandemi. Enggak bisa pulang karena takut yang di rumah kena Covid-19," ungkap Dadang.
"Cara silaturahminya dulu lewat telepon, tapi tetap aja ada rasa kangen. Tapi juga ngertiin yang di rumah takut kena Covid-19, jadi kami jaga jarak," tutup dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/19/17211971/nasib-sopir-bus-akap-baru-bisa-pulang-pada-malam-takbiran-sebelumnya