Salin Artikel

Belajar dari Insiden Penembakan Kantor MUI Pusat, Pengamat: Jangan Sekali-kali Sepelekan Ancaman Kekerasan

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat, ditembak oleh orang tak dikenal pada Selasa (2/5/2023).

Sebelum insiden terjadi, pelaku penembakan Kantor MUI Pusat disebut sudah tiga kali berusaha masuk ke dalam seraya menyampaikan beberapa ancaman.

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, berpandangan, peristiwa itu seharusnya bisa diantisipasi mengingat pelaku sudah beberapa kali mengincar tempat kejadian perkara (TKP).

"Peristiwa di gedung MUI menjadi pelajaran penting agar semua pihak tidak sekali-kali menyepelekan ancaman kekerasan," ujar Reza dalam penjelasan yang diterima Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Terlebih, ucap Reza, ancaman kekerasan berupa pembunuhan. Menurut Reza, seandainya surat atau ancaman pertama dari si pelaku sudah disikapi serius, maka tidak terjadi penembakan itu.

Dari pelajaran penting itu, Reza juga mendorong Kepolisian RI (Polri) untuk menangani hingga tuntas dan menyeluruh kasus ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) beberapa waktu lalu.

"Tidak sebatas pembunuhan 'biasa', patut didalami bahwa ancaman tersebut merupakan hate crime dan ini tergolong lebih serius lagi," ucap Reza.

Tidak ada penjagaan ketat di Kantor MUI Pusat setelah adanya penembakan pada Selasa lalu.

Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah beranggapan tidak ada yang perlu dikhawatirkan usai insiden yang terjadi pada Selasa siang itu.

"Itu sudah sering (diancam) sudah kebal kami, sudah putus urat takutnya," ucap Ikhsan, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (3/5/2023).

"Insya Allah karena kami semua ulama di sini berjuang untuk kepentingan umat, khidmat untuk umat jadi tidak ada lagi rasa takut atau waswas," ujarIkhsan melanjutkan.

Adapun pelaku diketahui bernama Mustopa (60). Mustopa merupakan warga Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Kedongdong, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Ia disebut pernah tersangkut masalah hukum lainnya. Pada 2017, Mustofa disebut pernah mendekam dipenjara atas perusakan kaca kantor Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/04/13314741/belajar-dari-insiden-penembakan-kantor-mui-pusat-pengamat-jangan-sekali

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke