Salin Artikel

Kisah Jubun, Detektif Swasta yang Kerap Disewa Artis hingga Petinggi Partai

Pekerjaan ini dia jalani secara kebetulan setelah salah seorang teman meminta bantuan untuk mengungkap sebuah kasus.

"Saya benar-benar tidak terpikirkan sama sekali, tidak ada angan-angan," kata Jubun saat ditemui Kompas.com di Mal PIK Avenue, Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (10/5/2023).

Jubun menceritakan, semula ia bekerja sebagai pengusaha yang menyediakan layanan jasa petugas keamanan untuk sebuah instansi, mal, hingga pengawal pribadi.

Pada 2007, seorang teman bercerita tentang sang keponakan yang sudah tiga tahun belum kembali ke rumah setelah sebuah pertengkaran.

Segala cara sudah dicoba demi mengetahui keberadaan sang keponakan, tetapi hasil tetap nihil. Alhasil, temannya tersebut meminta bantuan Jubun untuk menemukan sang keponakan.

"Jadi, mamanya itu waktu itu ada penyakit. Kata dokter, ini penyakit berbahaya dan mesti ambil tindakan medis. Mamanya bilang, 'Sebelum gue meninggal, gue ingin bertemu dengan anak'," ujar Jubun.

Singkat cerita, Jubun berhasil menemukan sang keponakan dan pihak keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Berangkat dari situ, profesi Jubun sebagai pihak penyedia jasa petugas keamanan menjadi bergeser. Tiba-tiba, ia banyak mendapatkan permintaan tolong untuk memecahkan kasus.

Seiring dengan waktu, ia mempelajari lebih dalam bagaimana perkembangan teknologi, memperluas relasi, dan masuk ke komunitas detektif internasional.

Karena permintaan yang begitu tinggi, alhasil Jubun mendirikan Aman Sentosa Investigation Agency pada 2008. Ia juga mulai merekrut orang untuk dijadikan sebuah tim.

"Kami ada tiga tim. Tim pertama untuk menggali informasi target melalui media sosial, ada tim yang menjalin hubungan emosional dengan target, dan tim pengintaian," ungkap Jubun.

Menariknya, Jubun memastikan masing-masing tim tidak kenal satu sama lain. Hal ini demi menjaga kerahasiaan klien serta menghindari pengkhianatan.

Dari ribuan kasus yang sudah ditangani, 85 persen kasus tersebut adalah urusan rumah tangga.

Selebihnya, seperti penipuan, orang hilang, hingga mencari informasi untuk kebutuhan partai politik.

"85 persen itu adalah case rumah tangga. Karena kita melihat perkembangan media sosial. Itu, tingkat perselingkuhan semakin tinggi. Kalau zaman dulu, orang bisa affair karena bertemu teman kerja di kantor. Kalau di dunia maya kan beda," ungkap Jubun.

Ketika ditanya siapa klien atau target operasi yang sering ditangani, Jubun menutup rapat dan enggan memberitahu.

Namun, ia memberikan bocoran tentang rata-rata pekerjaan kliennya.

"Kebanyakan ibu rumah tangga (IRT). Tapi ada yang artis, pejabat publik, figur publik, tokoh agama, petinggi partai politik, itu ada," ucap Jubun.

Ya, Jubun tidak menampik bahwa klien yang datang kepadanya adalah seseorang dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.

Sebab, bayaran untuk seorang detektif swasta terbilang tidak murah.

"Sekitar Rp 15 juta, Rp 30 juta, Rp 40 juta, Rp 60 juta, hingga Rp 80 juta. Kenapa angkanya berbeda? Seperti artis atau figur publik, ketika pasangannya selingkuh, kan perginya ke Singapura atau Amerika Serikat dan tinggal di penthouse atau apartemen private," ujar Jubun.

Oleh karena itu, bayaran detektif swasta bervariasi dan tergantung target operasi atau dinamika di lapangan.

"Tapi kalau secara umum, Rp 15 juta hingga Rp 20 juta," imbuh Jubun.

Sejauh ini, Jubun menikmati profesi ini dan sangat senang menjalani kehidupan sehari-hari untuk membantu orang lain yang tengah kesulitan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/13/13000031/kisah-jubun-detektif-swasta-yang-kerap-disewa-artis-hingga-petinggi

Terkini Lainnya

Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke