"Iya, bisa (mengurangi luas wilayah banjir) sampai Manggarai, sampai ke Ancol juga akan berkurang terus ke sana," ujar Heru dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Simak wawancara khusus dengan Heru Budi selengkapnya mengenai seluk beluk Sodetan Ciliwung dalam video berikut ini:
Aliran air dipecah sehingga tidak hanya mengalir ke arah Manggarai, melainkan juga dialirkan ke Kanal Banjir Timur (KBT).
Sungai Ciliwung yang berada di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, lanjut Heru, sudah dilengkapi dengan pompa air berkekuatan tinggi.
Pompa air berfungsi untuk menyedot genangan di daerah permukiman untuk dialirkan ke sungai dan diteruskan ke laut.
"Di Ancol, Dinas SDA (Sumber Daya Air) sudah bikin pompa di Gunung Sahari untuk penyelesaian yang di Pasar Baru. Jadi akan saling berkaitan," ujar Heru.
Adapun Sodetan Ciliwung membentang dari inlet (jalur masuk air) di Bidara Cina dan outlet (jalur keluar air) di Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Program ini tidak sempat dirampungkan di era eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Padahal, Sodetan Ciliwung mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik. Harusnya, ini menjadi solusi bagi musibah banjir di Ibu Kota, khususnya di wilayah dekat aliran sungai.
Pembangunan proyek ini sendiri ditargetkan rampung Juni 2023.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/23/11441621/heru-budi-sebut-sodetan-ciliwung-bakal-mengurangi-banjir-di-jakarta