Salin Artikel

Mobil Sopir Taksi "Online" Asal Jakut Dibawa Kabur di Getasan, Polisi Iba dan Beri Ongkos Pulang

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang polisi yang bertugas di Polsek Getasan merasa iba kepada sopir taksi online asal Jakarta Utara, Sutrisno (63), yang mobilnya dibawa kabur oleh temannya sendiri, Heri Nopitrianto, di Getasan, Jawa Tengah.

Didorong rasa iba, petugas polisi tersebut akhirnya memberikan uang Rp 150.000 sebagai ongkos pulang ke Jakarta, agar Sutrisno dapat melengkapi berkas-berkas mengingat mobil tersebut masih kredit.

"Bapak polisinya juga baik, kasih ongkos ke saya Rp 150.000 untuk pulang ke Jakarta," kata Sutrisno dalam wawancara, Kamis (25/5/2023).

Tindak pidana ini bermula pada Selasa (16/5/2023), ketika Sutrisno dikabari temannya, Las Darminto, bahwa Heri memesan jasa korban tanpa aplikasi untuk dijemput di Salatiga.

Sebagai informasi, Sutrisno, Las Darminto, dan Heri memiliki hubungan pertemanan dan kerap bertemu di warung kopi kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Sedangkan Heri, dia disebut baru mengenal Sutrisno pada Maret 2023.

"Akhirnya sepakat dengan harga Rp 4 juta untuk penjemputan Heri dan empat temannya," ungkap Sutrisno.

Sutrisno bertolak dari rumahnya di kawasan Koja, Jakarta Utara menuju Salatiga pada Rabu (17/5/2023) pukul 15.00 WIB.

Mobil Toyota Avanza hitam metalik dengan nomor polisi B 2699 UOA yang dikendarai Sutrisno akhirnya tiba di lokasi yang ditentukan, yakni di depan kampus UIN Salatiga, sekitar pukul 21.00 WIB.

Dalam pertemuan itu, Heri meminta Sutrisno duduk di kursi penumpang agar beristirahat sejenak karena sudah melakukan perjalanan jauh dari Jakarta menuju Jawa Tengah.

Mereka pun menuju Hotel Fortuna Kopeng, Banaran, Wates, Getasan, Kopeng, Jawa Tengah, untuk beristirahat.

"Saya disuruh istirahat dulu, disuruh mandi. Sedangkan, dia jemput empat temannya yang enggak jauh dari lokasi. Katanya cuma 500 meter dari lokasi. Setelah dijemput, katanya langsung ke Jakarta, " ucap Sutrisno.

Pukul 23.00 WIB, gawai Sutrisno berdering, tanda panggilan masuk dari Heri. Dia mengabarkan kepada Sutrisno bahwa ia harus menunggu lantaran empat temannya yang akan ikut ke Jakarta masih asyik berkaraoke.

Tiga jam berlalu dan sudah berganti hari, gawai Sutrisno kembali berbunyi. Kali ini Heri meminta agar korban menunggu sebentar dengan alasan dia tengah menyiapkan berkas penting untuk dibawa ke Jakarta.

"Saya tunggu sampai 08.00 WIB, dia telepon lagi. 'Pak, tunggu setengah jam lagi. Ini sudah ke arah hotel. Nanti kita langsung ke Jakarta'," ungkap Sutrisno menirukan pembicaraannya dengan Heri.

Namun sayang, setelah panggilan tersebut selesai, Sutrisno mengirim pesan WhatsApp kepada Heri dan hanya ceklis satu.

Sutrisno mengecek pendeteksi yang berada di mobilnya melalui gawai. Akan tetapi, dua alat yang ditaruh di tempat tersembunyi tersebut berhasil dilumpuhkan.

Atas kejadian ini, Heri melapor ke kantor Polsek Getasan. Tetapi, aduannya belum bisa diterima lantaran ada berkas-berkas yang harus dilengkapi mengingat mobil tersebut masih kredit.

"Hari Senin, 22 Mei pukul 23.00 WIB, saya berangkat ke Salatiga bersama Las Darminto. Sampai sana pukul 12.00 WIB. Saya langsung menghadap dan diproses," kata Sutrisno.

Kini, aduan tersebut teregistrasi di Polsek Getasan dengan nomor Lap Duan/B/19/V/2023/JATENG/RES SMG/ SEK GTS.

Sutrisno mengungkapkan alasan mengapa sampai berani meminjamkan mobilnya kepada Heri.

"Berhubung dia itu juga satu minuman sama saya, satu minum kopi di sini, di Jakarta Utara, sering minum kopi sama saya. Kenal juga sama orang yang kasih order tadi (Las Darminto). Makanya saya percaya," kata Sutrisno.

"Heri juga kelihatannya sopan saat bicara sama saya, santun, baik gitu, makanya percaya saya," ujar Sutrisno melanjutkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/26/12472151/mobil-sopir-taksi-online-asal-jakut-dibawa-kabur-di-getasan-polisi-iba

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke