Karena itu, Madih berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memperbaiki dinding itu dengan membangun turap permanen.
"Ya harapannya biar Pemkot Depok bisa paten (permanen) memperbaikinya (dinding turap yang jebol)," ujar Madih saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/6/2023).
Madih mengungkapkan, saat pertama kali jebol dua pekan lalu, dinding turap kediamannya hanya dipasangi seng dengan rangka bambu.
Kemudian, pada hari ini, Pemkot Depok meletakkan karung berisi batu dan pasir serta memasang bambu di dinding turap kediaman Mahdi setelah jebol untuk kedua kalinya pada Senin kemarin.
"Setelah ambrol pertama, dipasang bambu-bambu saja. Kata lurah, RT/RW, tunggu saja diperbaiki. Ya ini, sampai sekarang, sampai ambrol lagi," ungkap dia.
"Kalau yang hari ini, sudah ada karung sama dipasangi bambu lagi," lanjut Madih.
Ia turut mengungkapkan, kediamannya menjadi miring ke arah kali usai dinding turap jebol untuk kedua kali.
Selain miring, kediaman Madih juga mengalami kerusakan. Dinding dapur rumahnya retak.
Madih pun merasa khawatir. Karena itu, ia dan enam anggota keluarganya sempat mengungsi pada Senin kemarin.
Keluarga Madih mengungsi ke rumah kerabat yang juga terletak di Jalan Kampung Kali Baru.
Untuk diketahui, dinding turap kediaman Madih jebol pertama kali pada dua pekan lalu. Kemudian, dinding turap kediaman Madih kembali jebol pada Senin kemarin.
Dinding turap kediaman Madih jebol hingga dua kali lantaran tergerus aliran air yang deras dari kali di belakang kediaman tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/06/17335851/turap-rumahnya-jebol-2-kali-warga-cilodong-minta-pemkot-depok-perbaiki