Salin Artikel

Akhir Tragis Ayah yang Cabuli Anak Kandung di Depok, Tewas di Tangan Tahanan Satu Sel

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang tahanan berinisial AR meninggal usai dianiaya rekan satu selnya di ruang tahanan Mapolres Metro Depok pada Minggu (9/7/2023).

Korban merupakan tersangka kasus pencabulan terhadap anaknya sendiri.

Kasus yang menjerat korban membuat rekan satu selnya kesal dan menganiayanya hingga tewas.

Korban mengalami luka di pantat, dada, serta punggung.

Dianiaya delapan tahanan

Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan berujar, tahanan yang meninggal berinisial AR (51).

"Korbannya adalah saudara AR, usia 51 tahun," tuturnya di Mapolres Metro Depok, Jawa Barat, Senin (10/7/2023).

Kata Nirwan, berdasar pemeriksaan, AR meninggal karena dianiaya rekan satu sel tahanannya.

Total ada delapan tahanan yang menjadi tersangka penganiayaan AR.

Menurut Nirwan, AR dianaya di ruang tahanan Mapolres Metro Depok pada Minggu kemarin.

"Peristiwa ini (penganiayaan terhadap AR) terjadi di dalam kamar tahanan," tutur Nirwan.

"Pelakunya adalah MY, EAN, FA, AN, A, N, MN, dan FNA," lanjutnya.

Nirwan menambahkan, kedelapan tersangka penganiayaan itu disangkakan Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 351 KUHP.

Motif penganiayaan

Nirwan mengungkapkan, penganiayaan terjadi saat AR dijebloskan ke sel Mapolres Metro Depok pada Sabtu (8/7/2023).

Di sel, kepada AR, rekan satu selnya bertanya ia terjerat kasus apa.

AR mengaku mencabuli anak kandungnya sendiri.

Mendengar hal itu, delapan tersangka melakukan penganiayaan karena kesal dengan tindakan AR yang mencabuli anak kandungnya sendiri.

"Saat ditanya, kasusnya apa, pencabulan anak kandung sendiri. Akhirnya, itu menjadi pemicu para pelaku kesal terhadap korban," urai Nirwan.

"Pencabulan terhadap anak di bawah umur dianggap sangat tidak manusiawi tidak wajar sehingga membuat tersangka ini kesal," imbuhnya.

Luka di pantat dan dada

Nirwan melanjutkan, usai mengetahui AR terjerat kasus pencabulan anak kandung, korban langsung dianiaya delapan tahanan di sel tersebut.

Para tahanan itu menganiaya AR menggunakan pipa dan tangan kosong.

Karena dianiaya, AR mengalami luka di bagian pantat, dada, dan punggungnya.

"Luka-luka di luar ada di tubuhnya (AR), (yakni) di pantat, dada, dan punggung," ucap Nirwan.

Menurut dia, luka di bagian pantat AR disebabkan oleh pukulan pipa.

Pipa itu didapat dari pipa air yang berada di sel ruang tahanan Mapolres Metro Depok.

Salah satu dari delapan tahanan yang menganiaya AR mematahkan pipa air di ruang tahanan tersebut.

"Untuk pemukulan dari pantat itu pakai pipa. Dia motong sendiri dari pipa, pipa keran air yang memang ada di sel," urai Nirwan.

Sementara itu, luka di bagian dada dan punggung AR disebabkan pukulan tangan kosong.

Nirwan mengungkapkan, AR mengalami luka berat di bagian bokong dan dada.

Meninggal di RS Bhayangkara

Nirwan menyebutkan, usai dianiaya, AR sempat pingsan.

Rekan satu selnya kemudian melapor ke penjaga ruang tahanan Mapolres Metro Depok soal pingsannya AR.

Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Kelapa Dua, Depok.

Di sana, AR dinyatakan meninggal dunia. Jenazah AR, kata Nirwan, kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi.

"Kemudian oleh penjaga tahanan, (kondisi AR) dicek. Pada saat itu dibawa ke RS Bhayangkara, Kelapa Dua, Depok," tutur Nirwan.

"Dokter menyatakan (AR) meninggal dunia. (AR) langsung dibawa ke (RS Polri) Kramat Jati untuk dilakukan autopsi," lanjutnya.

Sementara itu, Nirwan mengaku belum mengetahui secara pasti luka di bagian mana yang menyebabkan AR tewas.

Menurut dia, untuk kepastian penyebab kematian pasti AR, Polres Metro Depok hendak menunggu hasil autopsi dari RS Polri.

"Kalau penyebab kematian (AR) masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/11/08573971/akhir-tragis-ayah-yang-cabuli-anak-kandung-di-depok-tewas-di-tangan

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke