JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 21 ekor kucing peliharaan mati mendadak di wilayah RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ketua RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Nurus Shobah, menyebutkan bahwa 21 ekor kucing tersebut mati mendadak dalam kurun waktu sepuluh hari terakhir.
"Betul (semua mati mendada)," ujar Nurus saat ditemui Kompas.com di Kantor RW 05, Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (11/7/2023).
Ke-21 hewan peliharaan yang mati tersebut tersebar di beberapa wilayah, yakni RT 012, RT 015, RT 011, RT 001, dan RT 006.
Nurus merinci, dari jumlah tersebut sebanyak 12 ekor kucing yang mati terdapat di RT 012, 4 ekor mati di RT 001, 3 ekor mati di RT 011, 1 ekor di RT 015, dan 1 ekor mati di RT 006
Diduga diracun
Dia menyatakan, hewan peliharan tersebut sempat mengalami kejang-kejang sebelum mengembuskan napas terakhir.
"Umumnya itu kucing tiba-tiba mati, melihat videonya ya kejang-kejang, (seperti) menahan sakit, terus mati," ungkap Nurus.
Oleh sebab itu, tidak sedikit warga berasumsi bahwa kucing-kucing yang mati secara tiba-tiba ini keracunan.
"Bicara penyebab, ya dugaan yang punya kucing, kucing sepertinya keracun. Cuma enggak tahu, dari mana sumber racunnya," kata Nurus.
Butuh waktu 3 hari
Menindaklanjuti keresahan masyarakat ini, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara untuk mengecek langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (11/7/2023).
"Kebetulan saat itu ada juga bertambah satu ekor kucing yang mati di RT 011 pada hari ini dan langsung itu kucing yang mati hari ini dipakai buat sampel dan dibawa ke laboraturium," imbuh Nurus.
Berdasarkan informasi yang diterima Nurus, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara membutuhkan waktu tiga hari untuk memastikan apakah kucing tersebut mati karena keracunan atau disebabkan oleh penyebab lain.
(Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Fabian Januarius Kuwado, Irfan Maullana)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/11/21011081/teka-teki-21-kucing-peliharaan-mati-mendadak-di-sunter-agung-penyebabnya