Salin Artikel

Betah Jadi Ojek Perahu di Kali Angke meski Upah Kecil, Ajiz: Pekerjaannya Enggak Susah

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajiz (24) bertahan dengan pekerjaannya sebagai tukang ojek perahu lantaran mudah untuk dilakukan. Ia biasa mengangkut penumpang yang ingin menyeberang melalui Kali Angke, Jakarta Barat.

Ajiz hanya perlu menarik tambang yang disangkutkan pada kayu di sisi Kali Angke untuk membawa penumpang ke seberang.

"Enak, kerja enak bawa penumpang, narik perahu. Enggak usah susah-susah," ungkap Ajiz ditemui Kompas.com di Kali Angke, Selasa (2/8/2023).

Kendati upah yang diterima hanya Rp 2,8 juta per bulan, Ajiz tetap bersyukur dan nyaman melakoni profesinya.

Dalam sehari, ia bisa mengantongi uang hingga Rp 200.000 untuk disetorkan kepada pemilik perahu. Perahu kayu itu merupakan milik ketua RT setempat.

"Saya narik dari pagi sampai malam. Pagi jam 05.00 WIB, nanti jam 19.00 WIB tutup perahu dikunci," jelas Ajiz.

Ditemui di lokasi yang sama, ibunda Ajiz, Ecih (59) mengaku bersyukur dengan pekerjaan yang digeluti anaknya.

Kepada sang ibu, Ajiz mengaku nyaman menjadi tukang ojek perahu di usianya yang masih muda.

"Ya habis mau kerja apa. Enggak ada yang bawa (kerja). Susah kan sekarang kalau enggak ada yang bawa," kata Ecih.

"Berhubung ini sudah enggak ada orang yang mau, jadi dia yang dipanggil sama RT suruh narik (perahu)," lanjut dia.

Ecih menyampaikan, rumahnya sangat dekat dengan tempat perahu bersandar. Sehingga, ia tak perlu khawatir dengan anak keduanya itu.

Rumah yang dihuni Ecih berada tepat di sisi Kali Angke. Rumah semipermanen beratapkan seng itu ditempati lima orang, termasuk Ecih dan Ajiz.

Tak jarang, Ecih menemani sang putra di atas perahu ketika bosan di rumah.

Bila Ajiz harus menjemput keponakannya di sekolah, Ecih menggantikannya untuk mengantarkan penumpang.

"Kalau sudah beres dia tidur, makan, nanti kalau jam 12.00 WIB jemput keponakannya sekolah. Nanti yang narik saya, gantian. Kalau sudah, dia narik lagi jam 13.00 WIB," tutur Ecih.

Tak banyak yang diharapkan Ecih dari anaknya.

Dia ingin uang yang dihasilkan Ajiz dari ojek perahu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.

Sementara Ecih bertahan hidup dengan mengandalkan penghasilan suaminya yang membuka warung klontong kecil-kecilan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/02/17192901/betah-jadi-ojek-perahu-di-kali-angke-meski-upah-kecil-ajiz-pekerjaannya

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke