JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjalani evaluasi kinerja di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (10/8/2023).
Heru mengaku mendapatkan 22 pertanyaan oleh evaluator Kemendagri saat evaluasi.
"Evaluator kurang lebih dua (orang). Kalau ada 11 berarti ada 22 (pertanyaan) sekian. Ya antara lain tadi apa? stunting dan kemiskinan," ujar Heru di Gedung Itjen Kemendagri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis.
Selain stunting dan kemiskinan, Heru mengaku ditanya soal masalah penyetopan intermediate treatment facility (ITF) Sunter yang ramai beberapa hari ini.
"Kemudian berikutnya (ditanyakan) yang saat ini ramai. Iya (penyetopan ITF Sunter) itu," kata Heru.
Heru pun mengaku mendapat sejumlah saran terkait sejumlah masalah di DKI Jakarta yang dipertanyakan oleh evaluator.
"Ya itu. Ya saran-saran beliau bagus. Sudah gitu aja,"
Ini evaluasi ketiga yang dijalani oleh Heru Budi setelah resmi menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 lalu.
Pada Mei 2023, Heru juga menjalani evaluasi kinerjanya. Ia mengaku juga menerima saran terkait penanganan sejumlah persoalan di Jakarta.
"Saran-saran, biasa, (yaitu) kemacetan lalu lintas, peningkatan transportasi, pelayanan publik, pelayanan rumah sakit," ujar Heru di Gedung Inspektorat Jenderal Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu.
Saat ditanya apakah ada pelayanan publik di Jakarta yang perlu ditingkatkan, Heru Budi spesifik menilai pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) di DKI tergolong sudah bagus.
"Kalau saya rasa, pelayanan rumah sakit sudah bagus ya. Di DKI, RSUD-nya sudah bagus," klaim dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/10/17314291/evaluasi-di-kemendagri-heru-budi-ditanya-soal-keputusannya-setop-proyek