Salin Artikel

Tri Adhianto Dilantik sebagai Wali Kota Bekasi dengan Masa Jabatan Tersisa 1 Bulan

BEKASI, KOMPAS.com - Tri Adhianto kini telah resmi menjadi Wali Kota Bekasi setelah dilantik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/8/2023).

Tri mengatakan, menjadi Wali Kota Bekasi merupakan sebuah anugerah yang harus dijalaninya dengan baik meskipun jabatannya hanya sebulan.

"Menjadi pejabat politik mimpi saja enggak, kalau Pak Gubernur bilang itu sudah takdir ya harus saya jalani," kata Tri dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/8/2023).

Tri Adhianto resmi dilantik menjadi Wali Kota Bekasi di sisa masa jabatan 2018-2023, menggantikan Rahmat Effendi yang terjerat kasus korupsi.

Tri sebenarnya telah bertugas memimpin Bekasi tak lama usai Rahmat Effendi ditangkap KPK pada Januari 2022 lalu, namun posisinya hanya sebagai pelaksana tugas.

Usai kasus yang menjerat Rahmat Effendi inkrah dan ia diberhentikan tidak hormat, baru lah Tri Adhianto bisa dilantik sebagai Wali Kota Bekasi.

Mulai Senin kemarin, Tri resmi menjadi Wali Kota Bekasi sampai masa jabatannya berakhir pada 20 September 2023.

Meski jabatannya singkat, Tri berjanji akan fokus memperbaiki infrastruktur kota, persiapan jelang musim kemarau, serta penanganan banjir.

"Kita akan fokus memperbaiki infrastruktur dan juga penanganan terkait banjir dan ini kita (mempersiapkan) musim kemarau," kata Tri.

Tri menuturkan, ia akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menambah aliran air baku pada saat kali Bekasi turun akibat musim kemarau.

"Apabila terjadi limbah sehingga air baku di Bekasi tak bisa dioptimalkan menjadi air olahannya," janjinya.

Tri juga berjanji bakal membangun Kota Bekasi menjadi lebih baik, menjaga kestabilan ekonomi, dan memberikan pelayanan terbaik kepada warga Kota Bekasi.

"Kita akan mencoba memperbaiki, konsentrasi pelayanan kesehatan, dan juga pendidikan yang menjadi PR di Pemkot Bekasi," paparnya.

Berkait polusi udara di Kota Bekasi, Tri menuturkan, ia akan mensosialiasaikan kepada warga untuk mengurangi kendaraan pribadi.

"Mudah-mudahan ini lebih cepat kita dorong, bisa terwujud dan penggunaan kendaraan pribadi (berkurang)," ujarnya.

Selain soal kendaraan pribadi, Tri meminta kepada Camat dan Lurah untuk terus mensosialisasikan pemantauan mengindahkan masyarakat membakar sampah.

"Karena ini potensi terjadinya polusi gas CO2 yang cukup sangat berbahaya," ucapnya.

"Terakhir memotivasi ke jajaran birokrat reformasi birokrasi. Birokrasi yang melayani, birokrasi yang kemudian aware, responsif dan antisipasi," tandasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/22/15565551/tri-adhianto-dilantik-sebagai-wali-kota-bekasi-dengan-masa-jabatan

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke