Salin Artikel

Kreativitas PPSU Semarakkan KTT ASEAN, Lukis Tembok dengan Bendera dan Ikon Negara Peserta

Para delegasi dari negara-negara peserta KTT ASEAN nantinya bakal melintasi wilayah Jakarta Timur, salah satunya Kelurahan Dukuh, Kramatjati.

Mereka disebut bakal melewati Jalan Raya Haji Bokir bin Djiun usai mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Untuk menyambut kedatangan para delegasi, PPSU Kelurahan Dukuh ikut turun tangan mempercantik jalanan itu.

Plt Lurah Dukuh Daily Jumiarti menuturkan, saat mendapat informasi itu, pihak kelurahan langsung mengarahkan petugas PPSU untuk membuat mural.

Pihak kelurahan hanya memberi gambaran besar bahwa mural bertema KTT ASEAN. Selebihnya, konsep dibuat berdasarkan kreativitas pasukan oranye.

"Untuk itu, bagaimana (caranya) mempercantik lokasi pelintasan ini supaya tamu negara melihat bahwa Indonesia warganya kreatif," ujar Daily di lokasi, Selasa (22/8/2023).

Mereka juga menghadirkan ikon setiap negara yang benderanya dilukis pada tembok itu.

Anggota PPSU Kelurahan Dukuh bernama Maliki menjelaskan, ikon masing-masing negara ditambahkan agar mural terlihat lebih menarik.

"Cari ide untuk gambar di tembok dari Google, cari ikon-ikonnya yang terkenal di negara masing-masing apa saja," ujar Maliki.

"Ikon saya cari sendiri, juga sekaligus mendapat masukan dari anggota tim lainnya," imbuh dia.

Maliki melanjutkan, para petugas PPSU Kelurahan Dukuh tidak ada yang benar-benar jago menggambar.

Meski demikian, mereka tetap berusaha agar tembok sepanjang sekitar 100 meter di tepi Jalan Raya Haji Bokir bin Djiun itu tampak menarik untuk menyambut event KTT ASEAN.

"Jago gambar sih enggak, masih ada yang lebih bagus, tapi ini sudah sebisa dan semampu kami," terang dia.

Berbagi tugas

Dalam melukis bendera dan ikon dari masing-masing negara para delegasi KTT ASEAN, petugas PPSU berbagi tugas.

Mereka dibebaskan untuk mengatur pekerjaan masing-masing anggota dalam melukis tembok itu.

Mereka juga diberi keleluasaan untuk menentukan apakah lukisan hanya menampilkan bendera saja, atau ikon dari masing-masing negara turut dihadirkan.

"Sketsa dari kami yang buat. Kami juga yang menentukan letak ikon dan bendera. Ada pembagian tugasnya," ujar Maliki.

"Ada yang bikin sketsa, ngewarnain, dan mencampur warna cat. Misal ada warna yang enggak punya, kami campur. Yang lainnya bantu aplikasikan warnanya," imbuh dia.

Maliki dan anggota PPSU bernama Iwan bertugas untuk membuat sketsa.

Sementara itu, anggota PPSU lainnya membantu mencampur warna dan mengaplikasikan warna ke sketsa yang telah dibuat.

"Warna yang cukup susah dicari sampai mixing berkali-kali enggak ada sih, warna yang dicari langsung ketemu dalam sekali mixing," papar Maliki.

"Sketsa (ikon) negara Kamboja yang paling susah dibikin, sama bendera Brunei Darussalam," kata dia.

Ikon Kamboja yang dilukis adalah candi Angkor Wat. Menurut Maliki, sketsa harus persis dengan gambar yang telah dicetak.

Selain untuk memudahkan anggota PPSU mewarnai sketsa berdasarkan cetakan yang telah dipelajari, juga membuat delegasi dari negara itu bangga melihat hasil kreativitas masyarakat Indonesia.

Sementara itu, bendera Brunei Darussalam disebut cukup sulit diwarnai karena di tengah bendera terdapat sebuah lambang bertuliskan sesuatu.

Lambang pada bendera negara itu juga cukup sulit dibuat sketsanya.

"Harus di-zoom (gambar pada layar ponsel sebelum dicetak) supaya kelihatan, supaya kami jangan sampai salah juga bikinnya," tutur Maliki.

Selain itu, para petugas PPSU juga harus mencampur berbagai warna cat agar sesuai dengan warga bendera negara-negara peserta KTT ASEAN.

Bendera Indonesia juga bakal dilukis

Tak hanya bendera negara tetangga, Bendera Merah Putih juga bakal dilukis di tembok itu, tepatnya di antara gambar bendera Filipina dan Kamboja.

Namun, Maliki masih memikirkan konsepnya. Ia menambahkan, bendera Indonesia bakal dilukis terakhir.

"Belum digambar, masih dipikirkan. (Tembok) dikosongin dulu, belakangan dilukisnya supaya lebih totalitas dan warnanya lebih menyala," jelas dia.

Saat ini, Maliki sudah memiliki dua versi gambar bendera Indonesia yang bakal menghiasi tembok itu.

Versi pertama adalah gambar bendera Indonesia dengan ikon Candi Borobudur, sedangkan versi kedua dengan ikon burung Garuda.

"Sekarang lagi fokus ke pekerjaan yang lagi dikerjakan dulu, masih banyak yang lagi digambar. Tapi saat ini lebih senang konsep bendera dengan ikon Garuda karena itu simbol negara," tutur dia.

Sementara itu, Daily menuturkan, secara pribadi, ia lebih senang dengan Candi Borobudur. Sebab, mural ditargetkan untuk dilihat orang asing alias para delegasi KTT ASEAN.

"Orang asing ngelihat Indonesia, kalau enggak Bali ya Borobudur. Mudah-mudahan bisa tertuang ikon Borobudur dan Garuda di bendera Indonesia," tutur Daily.

Pantauan di lokasi, ada beberapa tembok yang sudah digambar. Ada tembok yang menampilkan bendera Timor Leste, Thailand, dan Singapura.

Kemudian, bendera Myanmar, Malaysia, Laos, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Deretan gambar bendera itu tampak berbeda daripada gambar bendera pada umumnya. Sebab, bendera-bendera itu tidak digambar dalam bentuk kotak.

Masing-masing bendera digambar seperti sedang berkibar. Ada pula yang dilengkapi dengan ikon masing-masing negara.

Gambar bendera Singapura, misalnya, dilengkapi dengan gambar Merlion yang merupakan ikon negara itu.

Kemudian, gambar bendera Myanmar dengan ikonnya, yaitu pagoda Schwedagon, dan negara Thailand dengan Grand Palace.

Para petugas PPSU sudah menggambar bendera-bendera itu sejak Sabtu (19/8/2023) dan diprediksi bakal selesai pada Jumat (25/8/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/23/10423751/kreativitas-ppsu-semarakkan-ktt-asean-lukis-tembok-dengan-bendera-dan

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke