Salin Artikel

Saat Mobil Damkar Kesulitan Pulang Usai Padamkan Api di Jatinegara...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga mobil pemadam kebakaran mengalami kesulitan saat hendak pulang usai memadamkan api di Jatinegara, Jakarta Timur.

Kebakaran terjadi di Jalan Kemuning Mede, RT 006/RW 01 Rawa Bunga, Selasa (12/9/2023) sekitar pukul 14.52 WIB. Api telah dipadamkan pukul 15.34 WIB.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 15.50 WIB, masih ada tiga mobil pemadam kebakaran yang berada di sekitar lokasi kebakaran.

Dua mobil berjenis medium pressure berkapasitas 4.000 liter air, dan satu mobil berjenis light pressure berkapasitas 2.500 liter air.

Posisi dua mobil medium pressure mengapit mobil light pressure yang berada di tengah barisan.

Mobil yang pertama kali diusahakan keluar dari lokasi kebakaran adalah medium pressure yang berada di paling depan barisan.

Dibutuhkan sekitar empat petugas pemadam kebakaran dan belasan warga untuk mengarahkan mobil itu.

Sebab, mobil tersebut memenuhi satu jalur di dalam kawasan Pasar Burung. Bahkan, satu sepeda motor pun tidak bisa menyalip.

Lantaran lebar mobil medium pressure sama dengan lebar jalanan, pemadam kebakaran yang menyetir penuh kewaspadaan.

Ia kerap menengok ke spion kanan dan kiri, serta berkomunikasi dengan orang-orang di luar mobil untuk memastikan tidak ada yang terserempet atau tertabrak.

Sekitar pukul 15.52 WIB, mobil tersebut sempat berhenti karena kabel listrik yang menjuntai cukup rendah.

"Terus, terus. Pelan-pelan! Ada kabel, tahan dulu," ujar seorang pemadam kebakaran yang berada di sisi kiri mobil.

Beberapa saat kemudian, mobil sudah dinyatakan aman untuk melintas dan masih diarahkan oleh beberapa orang.

Arahan berupa "Lurus, lurus, lurusin! Jauh, lurus, lurus!" dan "Balas kiri! Awas kabel!" terus digaungkan orang-orang.

Ketika melewati deretan pedagang, para pedagang bergegas merapikan kandang-kandang burung.

Bahkan, ada yang memegangi kandang-kandang burung yang digantung dan menariknya ke dalam toko agar tidak terserempet.

Sekitar pukul 15.58 WIB, mobil tersebut akhirnya berhasil keluar ke Jalan Matraman Raya. Ada pula anggota Dinas Perhubungan Jakarta Timur yang turut membantu.

Selanjutnya, mobil light pressure dan medium pressure lainnya berhasil keluar dari Pasar Burung dengan aman.

Gara-gara bakar sampah

Adapun kebakaran yang menimpa tiga bangunan ini disebabkan oleh seseorang yang membakar sampah sembarangan.

"Orang membakar sampah sisa dari lapak dan ditinggal pergi. Pembakaran sampah tertiup angin dan menyambar ke kantor RW," ujar Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman secara tertulis, Selasa.

Ketua RW 01 Dwi Lestari menambahkan, orang yang membakar sampah adalah karyawan lapak barang bekas itu.

Lokasi lapak barang bekas berada di dekat Kantor RW 01, yakni dekat sebuah bengkel.

Sementara itu, lokasi pembakaran sampah berada di belakang kantor tersebut.

Jenis sampah yang dibakar adalah styrofoam. Inilah mengapa api mudah membesar ketika terkena angin.

"Ada orang nabun sampah styrofoam sekitar sebelum ashar, jam 14.30-an WIB, di belakang bengkel. Makanya yang kebakar duluan bengkel, lalu merembet ke kantor RW," ujar Dwi di lokasi.

"Saya sudah sering imbau agar enggak bakar sampah sembarangan, tapi mereka tetap cuek. Sekarang kan bakar sampah sembarangan juga ada dendanya, tapi tetap cuek," sambung dia.

Akibatnya, pembakaran sampah kali ini menyebabkan tiga bangunan terbakar.

Total kerugian dari peristiwa ini mencapai ratusan juta rupiah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/13/05255781/saat-mobil-damkar-kesulitan-pulang-usai-padamkan-api-di-jatinegara

Terkini Lainnya

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke