JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Papanggo Tomi Haryono menanggapi soal warga Kampung Bayam yang memilih bertahan di tenda walau diberikan perpanjangan waktu pembongkaran mandiri sampai Jumat (22/9/2023).
Menurut Tomi, keputusan untuk bertahan merupakan hak masing-masing warga.
Kendati demikian, Tomi menyebut, seharusnya warga Kampung Bayam mendukung program pemerintah.
"Ya itu mereka masing-masing. Tapi, yang jelas, kita harus mendukung semua program dari pemerintah untuk wilayah kita," tutur Tomi saat dikonfirmasi pada Selasa (19/9/2023).
Tomi menyampaikan, pembongkaran tenda warga Kampung Bayam di depan Jakarta International Stadium (JIS) demi menjadikan lingkungan lebih rapi.
Soal nasib warga Kampung Bayam setelah tenda tersebut dibongkar, Tomi mengatakan, pemerintah daerah telah menawarkan mereka menempati rumah susun yang berlokasi di Jakarta Utara.
“Kami sudah menawarkan kepada warga untuk bisa pindah ke rusun-rusun yang ada di wilayah Jakarta Utara. Kami menawarkan. Setiap kali saya ke sana, sudah dipersuasikan,” ungkap Tomi.
“Intinya mereka kita tawarkan untuk masuk ke rusun-rusun yang ada di tempat kami yang ada di Jakarta Utara,” ujar dia.
Sampai Jumat mendatang, Kelurahan Papanggo terus melakukan pendekatan agar warga Kampung Bayam mau membongkar mandiri tenda tersebut.
Sebagai informasi, warga Kampung Bayam tergusur dari kediaman mereka imbas pembebasan lahan proyek Jakarta International Stadium (JIS).
Warga sudah tinggal di tenda sejak November 2022. Mereka mengaku tidak sanggup membayar kontrakan dan menolak untuk pindah ke Rusunawa Nagrak.
Warga Kampung Bayam sejatinya merupakan penghuni Kampung Susun Bayam (KSB). Namun, KSB masih belum bisa dihuni hingga saat ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/20/10294661/warga-kampung-bayam-pilih-bertahan-di-tenda-lurah-harusnya-dukung-program