Aksi pengeroyokan diduga dipicu peristiwa Suito menabrak seorang pengendara sepeda motor, Syafrudin (41), yang menghentikan arus lalu lintas demi melancarkan laju ambulans pembawa jenazah.
Buntut kecelakaan lalu lintas tersebut, Suito lantas dipukuli dan ditendang oleh beberapa orang dalam rombongan pengantar jenazah tersebut.
Menurut kuasa hukum Suito, Akbar Aziz Pawallang, dalam peristiwa ini Syafrudin tidak ikut memukuli korban.
“Posisinya, yang memukul itu bukan (Syafrudin) yang ditabrak sama dia (Suito), justru yang lain, (rombongan pengantar jenazah) iring-iringan yang lain,” ungkap Akbar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Warga sekitar yang melihat peristiwa tersebut langsung menolong Suito.
Namun, nasib buruk belum berakhir setelah pengeroyokan. Suito malah kehilangan barang berharga dalam peristiwa ini.
“Uang Rp 200.000 dan handphone jenis Vivo V23e yang hilang,” ucap Akbar.
Padahal, Suito menaruh ponsel di belakang kursi kemudi, sedangkan uang di dalam dashboard.
“Iya, hilang. Jadi, waktu itu kan korban ini menutupi bagian wajah ya. Seperti wajah dan kepala, karena memang yang dikhawatirkan itu kepala. Jadi, dia menutupi itu dan sehingga tidak lagi fokus pada barang-barangnya,” imbuhnya.
Alhasil, Ia bergegas untuk melakukan visum et repertum dan melaporkannya kasus pengeroyokan dan pencurian ke Polres Metro Jakarta Utara pada Rabu (4/10/2023).
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP / B / 1018 / X / 2023 / SPKT / POLRES METRO JAKUT / POLDA METRO JAYA.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/06/20104271/rombongan-pengantar-jenazah-keroyok-sopir-truk-di-cilincing-pengendara