JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) berarti harus memiliki keahlian khusus untuk tahan akan cuaca panas.
Setidaknya itu yang dikatakan oleh Yopi (39), seorang operator backhoe pengeruk sedimen lumpur sungai di Jakarta Selatan.
Pria yang sejak 2012 menjadi operator backhoe itu mengatakan, tak jarang kepalanya menjadi pusing saat bekerja.
"Itu kalau di dalam, beuh. Dari atas langsung ke kepala, dari air, mantul juga ke muka. Jadi muka sama kepala atas, panas. Terus juga pusing, itu di dalam kabin (alat berat backhoe) kan fiberglass, jadi berasa panasnya," ujar Yopi saat ditemui Kompas.com di Kali Krukut, Taman Firdaus Ratu Agung, Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023).
Berkali-kali Yopi mengeruk sedimen lumpur, berkali-kali juga ia tak kuasa menahan panas.
Dirinya bahkan akan mengambil jeda istirahat beberapa menit, ketika tubuhnya sudah hampir kalah melawan panas terik Kota Jakarta.
"Paling biasanya istirahat sebentar, minum dulu, kopi dulu, baru lanjut lagi," kata Yopi diiringi gelak tawanya.
Pekerjaannya akan kembali ia lanjutkan, ketika cuaca sudah berangsur adem dan kulitnya tidak kembali panas.
Yopi pun tak menyangkal bahwa itu merupakan bagian dari dinamika sebagai pekerja lapangan.
Meski kehadirannya tidak banyak mendapat sorotan, namun Yopi dan pasukan biru yang lainnya adalah garda terdepan untuk mencegah banjir di Jakarta.
"Kalau kerja, ya tetap kerja, tetap sepenuh hati. Ini kan biar enggak banjir. Warga Jakarta juga pasti senang kalau enggak banjir," ujar Yopi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/17/17394891/kerja-keras-pasukan-biru-cegah-banjir-keruk-lumpur-di-bawah-terik-hingga