"Kami sudah cek lokasi, tapi akan diteruskan untuk pengecekan, susur badan kali (anak sungai) nya sampai kami temukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya busa itu," kata Abra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/11/2023).
Dalam pengecekan, pihaknya juga melibatkan Damkar, Satpol PP, dan aparat lingkungan setempat, termasuk lurah dan RT/RW.
"Jadi saya memantau terus untuk menunggu laporan dari tim AMDAL. Perkembangannya menunggu, dan kalau diperlukan akan diuji lab," lanjut dia.
Selain susur sungai, pabrik yang ada di sekitar aliran kali juga tidak luput dari pengecekan.
"Beberapa tim ada yang susur sungai dan ada yang menelusuri kemungkinan (asal limbah) dari perusahaan tersebut. Kan kita punya catatan, laporan triwulan dan semesteran dari mereka. Nah itu kita jadikan dasar juga," tutur Abra.
Dugaan sementara, gumpalan busa ini, kemungkinan berasal dari akumulasi limbah lokal berupa deterjen.
Mengingat saat ini adalah musim hujan, sehingga debit air yang tinggi menimbulkan adukan yang besar pula dan memunculkan busa di permukaan.
"Dugaan sementara karena limbah lokal deterjen ya. Memang peralihan dari musim kemarau ke hujan ini, kan akumulasi dari limbah domestik, ya. Limbah domestik itu paling banyaknya deterjen, kemudian aliran besar sehingga itu kan teraduk," kata Abra.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/28/15321211/pemkot-depok-terjunkan-tim-selidiki-penyebab-limbah-busa-di-kali-baru