Salin Artikel

Bantah Adukan Anak di Muara Baru ke Ayahnya, Tetangga: Saya Justru Tolong

Sebab sebelumnya Hasan disebut mengadukan perbuatan K yang melindas kaki anaknya kepada Usmanto.

“Saya enggak mengadu ke ayahnya. Ibunya salah ngomong itu, orang ibunya lagi enggak ada di rumah,” kata Hasan saat ditemui rumah duka, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/12/2023).

Hasan membenarkan K yang sedang mengendarai sepeda itu menabrak anaknya yang sedang bermain tak jauh dari rumahnya.

Namun, Usman juga berada di dekat lokasi kejadian sambil bermain gitar. 

“Saya lagi di sini (depan rumah), sedangkan ayahnya almarhum itu duduk di bangku sofa itu (dekat rumah), lagi main gitar dia,” ungkap Hasan.

Istri Hasan yang juga ada di tempat langsung menegur K agar pelan-pelan saat mengendarai sepeda.

“Istri bilang, ‘pelan-pelan’. Nah, ayah almarhum itu juga lihat kalau K tabrak anak saya. Jadi, bukan saya atau istri yang mengadu ke Usmanto, tapi Usman yang lihat sendiri,” kata Hasan.

Setelah kejadian, K langsung pergi. Sedangkan, Usmanto terlihat menaruh gitar dan beranjak dari sofa.

“Terus bapaknya enggak tahu ke mana saya. Tahu-tahu terdengar ‘gubrak’, suaranya kencang. Tetangga juga pada dengar kok,” ucap Hasan.

Berdasarkan rekaman CCTV, Usmanto yang memakai kaus hitam dan celana jin pendek itu langsung menampar pipi sebelah kanan K.

Kemudian Usmanto menendang bokong A hingga tersungkur. Tidak sampai situ saja, Usmanto akhirnya mengangkat dan membanting A.

Terdengar teriakan tetangga yang menyaksikan perbuatan ayah korban. Setelahnya, Usmanto menggendong A dan dibawa pulang.

“Ya dibawa pulang, digendong (setelah dibanting). Istri saya lihat kok. Terus saya dipanggil buat samperin Usmanto. Di sana almarhum sudah berdarah,” imbuh Hasan.

Melihat hal tersebut, Hasan langsung menyarankan Usmanto untuk segera membawa K ke rumah sakit terdekat.

“Ya sudah, dibawa pakai motor. Saya, K, sama bapaknya. Dibawa ke Puskesmas Penjaringan, tapi di sana disarankan langsung ke IGD ke Rumah Sakit Duta Indah,” kata Hasan.

“Saya sih mengira kalau K sudah enggak bernyawa lagi setelah keluar dari Puskesmas. Jadi, bukan saya atau istri saya yang lapor ke Usmanto. Saya yang justru tolongin,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, ibunda K, H (39) menjelaskan bahwa kejadian bermula saat K yang mengendarai sepeda di depan rumah lalu melindas kaki tetangga sampai berdarah.

“Karena posisi kencang (ketika mengendarai sepeda). Anak saya kan kalau naik sepeda suka gitu (kencang), dia hiperaktif,” kata H.

Setelahnya, Usmanto yang baru terbangun dari tidurnya itu dihampiri oleh orangtua anak tetangga yang ditabrak K.

“Itu diomongin (mengadu), ‘jangan gitu lagi kendarai sepeda, enggak benar’,” ucap H.

“Dia (Usman sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel, keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” ujarnya lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/14/18343001/bantah-adukan-anak-di-muara-baru-ke-ayahnya-tetangga-saya-justru-tolong

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke