Salin Artikel

Penyangkalan Camat di Bekasi yang Dituding Pamer "Jersey" Nomor 2: Mulai dari Tak Sadar hingga Tak Sengaja

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto sejumlah aparatur sipil negara (ASN) yang memamerkan jersey bernomor dua di Stadion Patriot Chandrabaga pada Jumat (29/12/2023) beredar di media sosial.

Warganet menganggap hal tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi mulai memanggil para camat berkait dugaan tidak netral akibat memamerkan jersey nomor punggung 2 itu.

Diketahui, terdapat 10 camat di Kota Bekasi yang pamer jersey nomor punggung 2 dan bakal diperiksa Bawaslu.

Para terlapor terancam pidana penjara selama satu tahun jika terbukti melakukan pelanggaran kampanye pemilu sesuai Undang- Undang Pemilu Pasal 280 Ayat 2.

Camat Rawalumbu Nia Aminah Kurniati mengatakan, tak ada unsur kesengajaan saat berfoto dengan jersey bernomor punggung 2 dalam kegiatan olahraga itu.

"Oh, tidak ada (unsur kesengajaan), kami pertandingan persahabatan aja, gitu ya, makasih," ucap Nia di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Rabu (10/1/2024).

Usai diperiksa selama kurang lebih dua jam, Nia enggan menyampaikan lebih detail terkait pertanyaan yang diajukan. Namun, Nia mengaku telah menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya.

"Saya lupa (jumlah pertanyaan), enggak lihat pertanyaannya berapa yang penting sudah dijawab semua," tutur Nia langsung memasuki mobilnya.

Sementara itu, Camat Jatiasih Ashari membantah sengaja memamerkan jersey itu. Ashari juga berpendapat, para ASN tidak mungkin sengaja melakukan hal tersebut.

"Bloon sekali kalau aparatur (ASN) sengaja melakukan itu. Statement pribadi dari sudut pandang saya, bisa disimpulkan sendiri," ujar Ashari saat ditemui usai pemeriksaan, Selasa (9/1/2024).

Ia juga memastikan bahwa foto tersebut diambil bukan atas dasar perintah siapa pun. "Saya yakini tidak akan ada perintah," ujar Ashari.

Adapun Ashari dicecar 31 pertanyaan oleh Bawaslu Kota Bekasi selama pemeriksaan lebih kurang 2,5 jam. Namun, dia enggan menjelaskan soal pertanyaan yang diajukan.

Sama seperti Ashari, Camat Pondok Gede Zainal Abidin juga dicecar sekitar 30 pertanyaan.

Zainal mengaku sama sekali tidak menyadari bahwa semua jersey yang diberikan panitia memiliki angka nomor 2.

"Kaus (jersey) yang simbolis dikasih. Ada yang ngasih, ya panitia. Enggak tahu (soal nomor punggung 2)," ujar Zainal.

Karena foto ASN menunjukkan jersey tersebut viral, Zainal mengaku syok lantaran dikaitkan dengan dugaan tidak netral di masa Pemilu 2024.

"Ya kaget. Saya enggak engeh, kan habis main bola itu, makanya enggak sadar," papar dia.

Zainal mengatakan, para ASN hanya mengetahui bahwa kegiatan tersebut bentuk persahabatan antarkecamatan se-Kota Bekasi.

Karena itu, bisa dia pastikan bahwa kehadiran para camat pada saat itu hanya sebatas untuk olahraga sepak bola.

Bank BJB selaku sponsor kegiatan olahraga sejumlah pejabat Pemkot Bekasi, juga telah memenuhi panggilan Bawaslu berkait aksi camat Kota Bekasi yang pamer "jersey" nomor punggung 2.

Pimpinan Cabang Bank BJB Bekasi Bayu Novi Putra Utama hadir di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Bekasi Selatan, untuk dimintai keterangan pada pukul 10.10 WIB.

"Kami sudah sampaikan apa yang jadi pertanyaan rekan-rekan dari Bawaslu, sudah kami klarifikasi, sudah kami sampaikan isinya seperti apa," ucap Bayu saat ditemui usai pemeriksaan di lokasi, Selasa (9/1/2024).

Bayu enggan menyampaikan keseluruhan detail pemeriksaan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu.

Gali kronologi

Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kota Bekasi Muhammad Sodikin menuturkan bakal menggali kronologi peristiwa itu.

Sodikin menuturkan, detail pertanyaan serta klarifikasi dari terlapor tidak bisa dijelaskan secara terperinci. Sebab, penyelidikan belum rampung.

Dalam pemeriksaan, terlapor berhak membantah. Namun, Bawaslu yang akan menentukan hasil akhirnya.

"Kalau persoalan bantah itu kan hak dia, kan nanti kami akan membuktikan, apakah ini melanggar netralitas atau tidak itu nanti ya, masih berproses," jelas Sodikin.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Bekasi Vidya Nurrul Fathia memastikan, 13 terlapor bakal dimintai keterangan klarifikasi berkait foto tersebut.

"Iya, pasti, dalam waktu dekat akan kami panggil untuk dimintai keterangan untuk dimintai klarifikasinya," ucap Vidya.

Dalam waktu dua pekan, Bawaslu akan memutuskan apakah para ASN terbukti melanggar aturan netralitas atau tidak.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/10/14080131/penyangkalan-camat-di-bekasi-yang-dituding-pamer-jersey-nomor-2-mulai

Terkini Lainnya

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke