Kendaraan tersendat akibat penyempitan ruas jalan di Jembatan Satu Duit Warung Jambu.
Kendaraan yang mulanya melaju di dua jalur, kemudian merapatkan barisan menjadi satu jalur saat melintasi jembatan.
Selain itu, kemacetan juga disebabkan volume kendaraan yang meningkat. Sementara dari arah sebaliknya, lalu lintas ramai lancar.
Fitra (27), salah satu pengemudi ojek online (ojol) yang berada di lokasi mengungkapkan, kemacetan seperti ini sering terjadi, terutama pada saat jam pulang kantor.
“Macet kayak gini setiap hari, apalagi pas sore, bubaran orang kerja,” ucap Fitra saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (19/1/2024).
Seorang pengendara, Dini (33), mengaku bosan setiap kali menghadapi macet.
“Sudah bosan banget setiap lewat sini macet, perbanyak sabar aja lah,” ucap Dini.
Selain pengendara, kemacetan di jembatan juga dikeluhkan pejalan kaki.
Ira (26), misalnya. Dia mengatakan bahwa fasilitas trotoar tidak tersedia di jembatan ini sehingga membuatnya harus mengalah pada kendaraan yang melintas.
“Sudah macet, enggak ada trotoar juga. Jadi harus gantian sama motor dan mobil, jalan harus buru-buru,” ungkap Ira.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/19/18473781/simpang-warung-jambu-arah-jalan-ahmad-yani-macet-imbas-penyempitan