Artikel mengenai sivitas akademika UI minta pemilu bebas intimidasi dan ketakutan menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.
Kemudian, artikel tentang Jusuf Kalla tak ingin Jokowi bagikan bansos di depan istana lagi menjadi berita populer lainnya.
Sementara itu, berita tentang babak baru kasus Aiman juga banyak dibaca pembaca Kompas.com.
Berikut ini paparan dari ketiga berita populer Jabodetabek yang disebutkan di atas:
1. Sivitas akademika UI bacakan deklarasi kebangsaan, minta pemilu bebas intimidasi dan ketakutan
Mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia (UI) menggelar deklarasi kebangsaan di Rotunda, UI, Depok, Jumat (2/2/2024).
Deklarasi tersebut untuk mendorong pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang demokratis dan damai.
Isi deklarasi dibacakan oleh Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo sebagai perwakilan.
"Kami berdiri di sini, mengajak warga dan alumni Universitas Indonesia, untuk segera merapatkan barisan, guna mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi, menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan," ujar Harkristuti saat membacakan poin deklarasi, Jumat. Baca selengkapnya di sini.
2. Jokowi pernah bagikan bansos di depan istana, Jusuf Kalla: jangan diulangi lagi, memalukan sekali
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah membagikan bantuan sosial (bansos) depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Kegiatan itu terjadi pada 2023, tetapi belakangan foto itu beredar luas di media sosial.
Ia meminta hal itu tak terulang, apalagi menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024.
"Yang lewat istana itu kan naik mobil, naik motor, masa bagi beras. Jangan diulangi lagi. Memalukan sekali bangsa ini kalau Presiden bagi beras di depan Istana," kata Jusuf Kalla dalam acara pernyataan resmi Para Tokoh Bangsa demi Perubahan untuk Kemajuan Bangsa di Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024). Baca selengkapnya di sini.
3. Babak baru kasus Aiman, laporkan penyidik Polda Metro ke Komnas HAM dan Propam Polri
Kasus yang menjerat juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono terkait tudingan aparat tidak netral di Pemilu 2024, memasuki babak baru.
Aiman melaporkan penyidik Polda Metro Jaya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri pada Kamis (1/2/2024).
Langkah ini dilakukan karena ponsel Aiman disita oleh penyidik Polda Metro Jaya dalam kasus tudingan aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Aiman dan TPN Ganjar-Mahfud menilai perilaku penyidik itu melanggar prosedur. Baca selengkapnya di sini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/03/05000051/-populer-jabodetabek-sivitas-akademika-ui-minta-pemilu-bebas-intimidasi