Salin Artikel

Mahasiswa: Jokowi Sayang Anak, tapi Tidak Sayang Rakyat

BEKASI, KOMPAS.com - Aliansi gabungan mahasiswa lintas Bekasi-Karawang menilai Presiden Joko Widodo telah kehilangan netralitasnya sebagai Kepala Negara.

Perwakilan dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Syahran menuturkan, sikap Jokowi belakangan ini menunjukkan keberpihakannya kepada sang anak pada masa Pemilu 2024.

"Jokowi sayang anak, tapi Jokowi tidak sayang rakyat untuk saat ini," ucap Syahran saat berorasi di Jalan Cut Mutia, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (6/2/2024) sore.

Syahran menuturkan, Jokowi terpilih sebagai Presiden dengan memegang amanah besar untuk menjalankan tugas seadil-adilnya.

Namun, yang saat ini terjadi menurut para mahasiswa, Jokowi justru menjalankan "tugasnya" sebagai seorang ayah yang membantu sang anak melalui kekuasaannya.

"Hari ini Presiden berpihak, Presiden bukan lagi sebagai pejabat publik, Presiden saat ini menjadi seorang ayah yang ingin melakukan kekuasaannya demi seorang anak," ucap Syahran.

Untuk itu, para mahasiswa menuntut Jokowi untuk kembali ke koridor demokrasi yang sehat tanpa menunjukkan keberpihakan.

"Jadi kami meminta dan menuntut kepada Presiden Republik Indonesia, tolonglah segera kembali ke koridor demokrasi yang sehat," ucap dia.

Adapun dari pengamatan Kompas.com di lokasi, massa aksi mulai keluar dari Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, pukul 16.00 WIB.

Bunyi klakson mobil dan motor terus terdengar bersahutan. Petugas keamanan dari kampus pun turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas.

Kendaraan roda dua dan empat berjalan perlahan. Para pengendara menoleh ke arah demonstran, bahkan ada yang sengaja membuka kaca mobil untuk melihat orasi mahasiswa.

Massa aksi membawa spanduk bertuliskan "Kembalikan Demokrasi, Demokrasi x Oligarki".

Selain itu, ada pula yang memegang spanduk yang tertulis "Jokowi Mencederai Demokrasi" dan menyebarkan selebaran yang berisikan "Lima Dosa Politik Jokowi".

Orasi mahasiswa berkait netralitas Jokowi ini berakhir pada pukul 18.00 WIB. Jalan Cut Mutia kembali dibuka sepenuhnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/06/19272461/mahasiswa-jokowi-sayang-anak-tapi-tidak-sayang-rakyat

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke