JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berpangkat Praka berinisial S (27) tewas tak lama setelah ditemukan bersimbah darah di wilayah Bantargebang, Kota Bekasi.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0507/Bekasi Kolonel Arm Rico Sirait mengatakan, Praka S tergeletak di pinggir Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik pada Jumat (29/3/2024).
Adapun Praka S merupakan anggota yang bertugas di satuan Pomdam III/Siliwangi. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi tak berdaya pada pukul 03.30 WIB.
Praka S pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang melapor ke kepolisian bahwa ada peristiwa kecelakaan.
Ada luka di kepala
Rico mengatakan, Praka S mengembuskan nafas terakhir saat mendapat perawatan di unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi.
"Diterima pihak UGD RSUD kota Bekasi, korban langsung ditangani, namun korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," imbuh Rico saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (30/3/2024).
Rico menuturkan, Praka S ditemukan bersimbah darah karena mengalami luka pada bagian kepala belakang dan luka di lengan.
"(Praka S) menggunakan kendaraan roda dua. Laporan diterima dari warga bahwa ada korban kecelakaan, kemudian dicek oleh petugas," tuturnya.
Penyebab kematian Praka S masih diselidiki dan kasusnya diserahkan ke Polisi Militer Kodam III/Slw selaku satuan korban.
"Tindaklanjut kami serahkan ke Polisi Militer Kodam III/Slw selaku satuan korban. Proses investigasi di lokasi kejadian masih berjalan bersama dengan pihak kepolisian," ujar Rico.
Terduduk lemas
Menurut Sumiyati (53), salah satu warga yang rumahnya bersebelakan dengan TKP, Praka S ditemukan dalam keadaan terduduk lemas.
"Ditemukan duduk menunggu motor, sudah terluka," ucap Sumiyati di samping lokasi kejadian saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (31/3/2024).
Praka S ditemukan oleh salah seorang warga pada pukul 04.25 WIB dini hari.
Panik melihat kondisi Praka S bersimbah darah, warga itu pun langsung mencari pertolongan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Sekuriti TPST Bantargebang bernama Prasetyo langsung bergegas mengecek lokasi sambil membawa ambulans.
Sumiyati juga bercerita, saat meminta pertolongan warga, Praka S mengaku mengalami kecelakaan motor sampai bersimbah darah.
"Itu dia minta tolong ke orang buat dibawa ke RS katanya dia mabuk jatuh (kecelakaan)," jelasnya.
Namun, berdasarkan keterangan dari rumah sakit yang diterima Sumiyati, Praka S dikabarkan mengalami luka bacokan bukan kecelakaan.
Sempat cari air
Sumiyati juga bercerita, Praka S sempat mencari air untuk membersihkan lukanya, namun tidak berhasil.
"Penginnya mungkin dia bersihin darah sendiri, tapi enggak ada air," tutur dia.
Akhirnya dia kembali duduk di samping kali sambil menunggu pertolongan dari warga.
Warga pun berhasil menemukan Praka S sekitar pukul 04.25 WIB dini hari.
Meski anggota TNI itu sudah bersimbah darah, Sumiyati mengungkapkan, Praka S sangat kuat.
Bahkan, ketika hendak digotong masuk ke ambulans, ia menolak dan memilih untuk masuk sendiri.
Setelah dibawa ke RSUD Bekasi, Praka S mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (30/3/2024) setelah ditangani oleh tim medis.
Kasus Praka S saat ini ditangani oleh Polisi Militer Kodam III/ Slw selaku satuan korban dan masih dilakukan proses penyelidikan lebih jauh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/01/08325941/kematian-tragis-anggota-tni-ad-di-bekasi-sempat-cari-air-meski-bersimbah