Hal itu dinyatakan oleh Ketua RT setempat, Yadi (41), yang selama tiga hari terakhir mendampingi aparat dari TNI dan polisi dalam kegiatan penyisiran usai gudang amunisi daerah (Gudmurah) TNI mengalami kebakaran pada Sabtu (30/3/2024) pukul 18.30 WIB.
“Aman, 100 persen. Dari pihak Kodam Jaya tadi lumayan banyak (ikut dalam kegiatan penyisiran). Pihak penjinak bom juga sudah mengatakan 100 persen aman,” kata Yadi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (1/4/2024).
Yadi menyampaikan, Gang Otin yang berada di Jalan Raya Kota Wisata sudah tidak lagi diportal. Garis polisi berwarna kuning juga telah dicopot.
“Iya (Gang Otin sudah tidak terpasang garis polisi), Pak. Sudah aman dan steril,” ungkap Yadi.
Berdasarkan hasil hitung manualnya, ada 20 lebih amunisi yang berserakan ke jalan dan pekarangan rumah warga akibat kebakaran Gudmurah Jaya ini.
Sebelumnya, Yadi mengungkapkan bahwa jarak rumah penduduk dengan Gudmurah Jaya hanya berkisar 50 meter.
Hal ini diungkapkan Yadi berdasar taksiran jarak terdekat rumah warga dengan Gudmurah Jaya milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Meski begitu, Yadi menyampaikan bahwa letak rumah penduduk dengan Gudmurah Jaya tidak sejajar karena lebih tinggi rumah warga.
“Perbatasannya rumah warga (dengan area Gudmurah Jaya) itu dengan pagar (tembok). (Perbatasannya) bukan (Sungai Cileungsi),” ungkap Yadi.
“Jadi, gudang itu sudah masuk ke area kita (Kampung Parung Pinang), baru dilingkari dengan Sungai Cileungsi. Gudang itu masuknya area dusun saya,” lanjutnya.
Saat ditemui Kompas.com, Yadi bersama sejumlah warga sedang berada di ujung Gang Otin, Jalan Raya Kota Wisata.
Mereka duduk sambil memantau dari kejauhan. Warga hendak memastikan apakah situasi di Kampung Parung Pinang itu sudah aman atau belum setelah Gudmurah Jaya mengalami kebakaran.
Dari kejauhan, Gang Otin tampak gelap gulita mengingat Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus aliran listrik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Gang Otin dijaga ketat oleh sejumlah pria berseragam TNI. Portal gang tersebut tampak dilengkapi dengan garis pembatas kepolisian berwarna kuning.
Sebagai informasi, Gudang amunisi yang terbakar itu merupakan milik Kodam Jaya, terletak di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Adapun kebakaran itu diduga terjadi karena adanya amunisi yang sudah kedaluwarsa. Sehingga, membuat material menjadi labil dan bergesek.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menuturkan, kebakaran gudang amunisi di Ciangsana terjadi pada Sabtu (30/3/2024) pukul 18.30 WIB.
Kebakaran gudang peluru itu mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar. Amunisi terpental ke permukiman warga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/01/13114101/kebakaran-gudang-amunisi-tni-kampung-parung-pinang-sudah-kondusif-dan-tak