JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah dua tahun trotoar yang rusak di Jalan Lenteng Agung Raya, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, tidak diperbaiki.
Hal tersebut diketahui berdasar pengamatan pejalan kaki bernama Venter (28) selama dua tahun terakhir, setiap kali dia menuju ke tempatnya bekerja yang berjarak hanya beberapa meter dari trotoar tersebut.
“Selama saya di sini, sudah dua tahun lebih. Iya (masih begitu saja). Bagaimana ini pihak yang berwenang? Mengurus ini saja tidak ada,” kata Venter saat ditemui Kompas.com di Jalan Lenteng Agung Raya, Rabu (3/4/2024).
Venter mengatakan, hampir setiap hari dia melewati Jalan Lenteng Agung Raya dengan berjalan kaki untuk membeli makan.
Dia terpaksa berjalan di bahu jalan karena trotoar mustahil dia gunakan akibat kerusakan yang cukup parah.
“Ini kan sangat berbahaya, ini satu arah dan apalagi ada orang yang lawan arus. Itu bisa menyebabkan kecelakaan,” ucap Venter.
Pejalan kaki bernama Hana (36) juga merasakan hal serupa, meski dia bukan warga Jagakarsa.
“Saya justru kasihan dengan pejalan kaki yang setiap hari lewat sini. Bahaya sekali soalnya,” ucap Hana dalam kesempatan berbeda.
Melihat kendaraan yang melawan arus, Hana tidak bisa berbuat banyak mengingat sedang berpuasa.
“Justru nanti malah galakkan dia kalau ditegur. Saya saja yang terpaksa jalan di bahu jalan malah diklakson sama pemotor yang lawan arus,” ucap Hana.
Adapun trotoar yang dimaksud berada di dekat Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Prof Gayus Lumbuun dari arah Lenteng Agung menuju Tanjung Barat.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, trotoar dengan panjang berkisar 80-100 meter ini sudah tak berbentuk sebagaimana mestinya.
Beton-beton trotoar sudah terlepas dan bertumpuk. Kondisi ini membuat trotoar menjadi bolong-bolong dan tidak bisa dilintasi oleh pejalan kaki.
Hal tersebut membuat saluran air yang kering terlihat jelas.
Sejumlah kanstin trotoar tersebut juga banyak yang longgar dan bahkan tidak terpasang pada posisi awal.
Selain kondisi itu, tidak sedikit sampah berserakan di ujung trotoar, mulai dari kertas, plastik, daun kering, pecahan kaca, dan lain-lain.
Padahal, sebuah spanduk bertuliskan, “dilarang membuang sampah sembarangan” terpasang di sana.
Dalam spanduk yang sudah bolong tersebut juga tersemat tulisan “Kelurahan Lenteng Agung” dan logo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Terlepas dari hal tersebut, Jalan Lenteng Agung Raya merupakan jalan satu arah. Tetapi, tidak sedikit orang yang melawan arah.
Dengan kondisi ini, pejalan kaki tidak berjalan di atas trotoar, melainkan di bahu Jalan Lenteng Agung Raya.
Mereka juga tidak tenang saat melintas karena juga harus berhati-hati dengan kendaraan yang melawan arus.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/04/09370781/pejalan-kaki-sebut-trotoar-rusak-di-lenteng-agung-raya-sudah-2-tahun-tak