JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam ratusan rumah warga di Jalan Sepat, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah surut.
Pengamatan Kompas.com, Kamis (4/4/2024), sudah tak ada air yang menggenangi rumah warga.
Hanya sisa-sisa lumpur yang masih mengendap di beberapa sudut gang maupun rumah warga.
Di lain sisi, ketidaksiapan warga untuk menghadapi banjir yang terjadi sejak Rabu (3/4/2024) sore, menimbulkan banyak sampah rumah tangga. Salah satu yang paling kentara adalah kasur.
Setidaknya ada lebih dari lima kasur yang diangkut oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kebagusan menggunakan gerobak berukuran sedang.
Mereka mengangkut kasur tersebut satu per satu lantaran ukurannya bisa mencapai 180x200 cm.
Kasur-kasur itu dibuang karena sudah tak layak digunakan setelah terendam banjir lebih dari lima jam lamanya.
Sementara itu, seorang warga bernama Eni (52) mengatakan, banjir baru benar-benar surut sekitar pukul 04.00 WIB.
Banjir bisa surut karena tak ada lagi hujan susulan setelah hujan deras mengguyur sepanjang Rabu sore.
“Alhamdulillah tadi pas sahur sudah surut. Faktor tidak ada hujan susulan mungkin ya,” ujar dia kepada wartawan di lokasi.
Sebagai informasi, banjir di kawasan Jalan Sepat, Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, disebabkan karena curah hujan tinggi sejak Rabu sore.
Adanya pendangkalan pada aliran anak Kali Krukut kemudian menyebabkan air cepat meluap dan menggenangi ratusan rumah warga.
Banjir diketahui mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 17.30 WIB.
Meski hujan sudah berhenti sejak pukul 19.00 WIB, namun hingga Kamis (4/4/2024) pukul 00.00 WIB, banjir tak kunjung surut.
Beberapa rumah warga masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/04/10500991/banjir-di-kebagusan-surut-warga-berbondong-bondong-buang-kasur